Buat kalian yang sering naik pesawat pastilah pernah diingatkan oleh pramugari untuk membuka penutup jendela ketika akan take off dan saat akan landing. Tak terkecuali pada malam hari, hal ini pun tetap dilakukan.
Selain meminta untuk membuka penutup jendela, pramugari juga meminta penumpang untuk menegakkan kursi dan memasang sabuk pengaman.
Ternyata masih banyak yang belum mengerti alasan kenapa pramugari selalu meminta agar penutup jendela harus tetap dalam keadaan terbuka saat akan terbang dan saat akan mendarat.
Daftar Isi Tulisan
Ini Alasan Jendela Pesawat Harus Terbuka Saat Mendarat!
Hal ini ternyata berkaitan dengan keselamatan penerbangan. Sebaiknya kalian ketahui agar tidak selalu menggerutu ketika pramugari tak pernah bosan mengingatkan penumpang untuk mengikuti prosedur keselamatan penerbangan.
Begini alasan mengapa semua penerbangan mewajibkan penutup jendela selalu dalam kondisi terbuka saat akan terbang dan saat akan mendarat.
1. Regulasi FAA menyebutkan bahwa penumpang pesawat harus dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik.
Keselamatan penerbangan merupakan salah satu faktor krusial yang harus dipahami oleh penumpang. Beberapa aturan keselamatan ternyata tidak dipahami dan dijalankan sepenuhnya oleh penumpang. Terkadang hal-hal kecil saja bisa diabaikan oleh penumpang. Padahal hal kecil ini justru memiliki pengaruh besar terhadap keselamatan penerbangan. Salah satunya adalah membuka penutup jendela saat take off dan saat landing.
2. Kru Pesawat hanya memiliki waktu 90 detik untuk mengarahkan penumpang menuju pintu darurat.
Aturan ketat FAA menyebutkan evakuasi penumpang dalam kondisi darurat hanya diberikan tenggat waktu selama 90 detik. Dengan waktu sesingkat itu, penumpang tidak boleh ada yang berpikir untuk menyelamatkan barang bawaannya. Yang harus diutamakan adalah cepat keluar dengan selamat dan tetap tenang mengikuti petunjuk kru penerbangan yang telah memberikan instruksi setiap akan take off.
3. Tujuan membuka penutup jendela dimaksudkan untuk menyiapkan pada situasi darurat.
Dalam kondisi darurat, kecenderungan penumpang untuk konsentrasi akan buyar. Saat darurat inilah dimaksudkan agar tidak ada lagi penumpang yang baru membuka penutup jendela. Karena 1 detik saja akan sangat berarti untuk menyelamatkan jiwa.
4. Penumpang yang berada di sisi bagian pintu darurat harus memahami aturan keselamatan.
Untuk beberapa tempat duduk yang dekat dengan pintu darurat, memang akan selalu ditempati oleh pria dewasa yang diperkirakan bisa menolong kru pesawat dalam kondisi darurat untuk membukakan pintu darurat. Peran penting penumpang dalam evakuasi juga sangat diperlukan. Jadi, jangan anggap sepele ya segala petunjuk dari para kru pesawat.
5. Jika terjadi kondisi darurat, situasi di luar pesawat harus terlihat melalui jendela.
Salah satu alasan mengapa jendela tidak boleh terhalang karena situasi diluar harus dipastikan aman terlebih dahulu. Jangan sampai kondisi diluar justru membahayakan penumpang yang akan dievakuasi.
6. Jika ada kerusakan, kebakaran dan air menutupi jalur keluar darurat, maka penumpang akan diarahkan ke pintu darurat yang lainnya.
Tanpa penglihatan yang jelas dari dalam kabin pesawaat, seseorang tidak bisa memastikan kondisi diluar pesawat saat darurat. Dalam kondisi tertentu kru pesawat harus mampu mengarahkan penumpang ke pintu keluar yang lebih aman.
7. Setiap detik yang terbuang akan sangat memengaruhi jumlah orang yang diselamatkan.
Jangan sampai waktu kalian terbuang karena lupa membuka penutup jendela pesawat saat take off dan landing. Setiap detik akan menyelamatkan banyak jiwa dalam kondisi darurat. Dalam kondisi darurat dan panik, tutup jendela yang tidak terbuka bisa jadi masalah besar meski hal tersebut hanya persoalan sepele.