Ancaman asteroid yang mendekati Bumi ternyata menjadi isu utama bagi NASA. Badan Antariksa Amerika Serikat itu pun bahkan mengambil langkah serius demi mengantisipasi serangan asteroid ke Bumi. Salah satunya adalah menciptakan “senjata” khusus untuk menghancurkan objek luar angkasa tersebut.
Senjata ini merupakan sebuah pesawat luar angkasa kecil dengan senjata api untuk menghancurkan asteroid hingga berkeping-keping.
NASA mengungkap, senjata bernama DART (Double Asteroid Redirection Test) miliknya itu akan rampung dan siap diterbangkan ke luar angkasa pada Oktober 2022.
Tugas DART nanti akan melayang pada trayek yang sudah diatur NASA untuk menemukan dua asteroid biner yang akan dihancurkan, yakni Didymos A dan Didymos B.
Mereka kerap disebut dengan julukan asteroid kembar, dan ditengarai merupakan objek yang juga berisiko bisa menghantam Bumi. “Dua asteroid itu akan menjadi sasaran pertama DART,” kata Tom Statler, ilmuwan DART di NASA.
“Didymos B ada di orbit dekat Didymos A. Karena itu, sangatlah mudah untuk mencari keduanya. Eksperimen ini tak akan mengubah jarak mereka mendekati Bumi,” lanjut Statler.
“DART adalah langkah paling kritis dalam mendemonstrasikan bagaimana kami bisa melindungi planet dari ancaman asteroid,” kata Andy Cheng, salah satu ilmuwan DART dari Johns Hopkins Laboratory.
DART akan menjadi misi pertama NASA untuk menggunakan teknik impactor kinetik yaitu teknik memukul asteroid untuk menggeser orbitnya,” kata Lindley Johnson, perwira pertahanan planet di Markas Besar NASA di Washington.
Asteroid yang bakal mengunjungi Bumi pada 2022 tersebut yakni asteroid kembar Didymos. Asteroid ini memiliki dua badan, Didymos A dengan ukuran sekitar 780 meter dan Didymos B dengan ukuran sekitar 160 meter.
DART yang dijadwalkan diluncurkan pada 2020, hanya akan berdampak pada semakin kecilnya Didymos B. Sistem Didymos sendiri telah dipelajari sejak tahun 2003.
Melansir dari Hindustan Times, setelah diluncurkan, DART akan terbang ke Didymos dan menggunakan sistem penargetan otomasi on-board untuk mengarahkan dirinya ke Didymos B. Kemudian, pesawat ruang angkasa tersebut akan menyerang asteroid yang lebih kecil dengan kecepatan sekitar sembilan kali lebih cepat dari peluru. *
“Kami tak terlalu tahu seperti apa struktur internal dan komposisi dari objek alam seperti asteroid. Maka itu, Didymos bukan satu-satunya asteroid yang jadi target DART,” ia menerangkan.
Tak cuma membangun DART, NASA sebelumnya juga membangun fasilitas pertahanan khusus untuk memantau gerak-gerik asteroid. NASA menyebut bangunan ini sebagai \’kantor\’ barunya, yang juga menjadi bagian dari NASA Planetary Science Division.
Fasilitas bernama Planetary Defense Coordination Office itu memiliki wewenang untuk mengumumkan peringatan benda asing yang berada di dekat Bumi.
Hal tersebut sejalan dengan misi NASA yang sudah dicanangkan sebelumnya, untuk bertugas untuk mendeteksi Near Earth Object (NEO) seperti asteroid dan puing objek sampah luar angkasa.
Untuk memantau gerak-gerik benda luar angkasa, NASA menugaskan divisi Jet Propulsion Laboratory Near Object Program melihat seberapa besar ancaman potensi asteroid ke Bumi berdasarkan sistem monitoring sentry.
Diungkap lebih lanjut, jaringan radio teleskop di seluruh Amerika Serikat dan inframerah teleskop luar angkasa NEOWISE juga turut serta membantu pelacakan dan pengamatan benda asing tersebut.
“Pembentukan fasilitas ini sesuai dengan komitmen NASA untuk menjunjung kepemimpinan nasional dan internasional dalam upaya mendeteksi dampak bahaya alam,” tutur Lindley Johnson, Planetary Defense Officer NASA.
Jika benar ada ancaman benda asing yang berada di dekat Bumi, Planetary Defense Coordination Office akan melaporkan ke Federal Emergency Management Agency untuk melakukan tindakan darurat.
Setelah asteroid atau benda lain selesai dideteksi NASA, Badan Antariksa tersebut akan memperkirakan presisi orbit objek itu untuk segera ditangani.
Komentar Netijen Tentang DART Senjata Baru Penghancur Asteroid
Lah baru kemaren nonton film tentang keselamatan bumi pake tehnologi EMDRIVE coba search banyak yg bilang tehnologi hoax nyatanya udah ada banyak ilmuwan yg udah membenarkan bahwa emdrive itu mungkin dan jadi batu loncatan buat umat manusia jalan2 antar planet dengan tehnologi emdrive jg bisa mengantar kan alat2 ke luar angkasa yg jauh tanpa terbebani besarnya bahan bakar yg dibawa jadi taro lah misalnya ada asteroid yg mau nabrak bumi misal kecepatannya 3 th cahaya jadi kita bisa menerbangkan alatnya agak jauh lalu tembak asteroidnya hehehehe terlepas dari itu pengetahuan maju banget hahahaha.
—-
keren ini nasa gan,, di negara kita malah masih ada yang memperdebatkan bumi datar gan,, harusnya yang ngotot seprti itu diajak ke laboratorium nasa aja ya gan, biar mata dan pikirannya bisa terbuka lebar, kalau baca penghacur asteroid jadi inger film armagedon itu gan, yang mengiri astronot untuk menghancurkan asteroid,
—-
Agak kurang setuju dengan senjata Dart dari NASA ini.
Takut nya ber impact jelek. Asteroid yang seharus nya secara alamiah jatuh ke bumi, malah di hancurkan sebelum masuk ke Atmosfer.
Ujung2 nya nanti malah jadi debris ruang angkasa. Ya oke lah kalau cuma jadi debris ruang angkasa layaknya sabuk Asteroid.
Kalau ternyata debris luar angkasa ini bikin butterfly effect ke yang lain bagaimana ? Misalkan mengganggu gravitasi semesta, gaya tolak fisika yang ujung2 nya malah bikin Asteroid lain menghantam bumi.
Gw pernah baca, bahwa relativitas gravitasi. Galaksi kita ini sebener nya kayak bola-bola yang mengapung dan muter perlahan di baskom. Di lain hal, baskom nya ini juga muter perlahan/bergerak sama seperti baskom lain nya(Galaksi lain nya). Takut nya kalau Asteroid yang alamiah nya memang sudah dari sana harus jatuh ke bumi di hancurkan di luar bumi, bisa bikin gelombang/ripples yang malah ngerusak tataran bola-bola apung di baskom kita, dan yang lebih parah tujuan/gerak baskom kita malah oleng dari jalur and so on. Kayak butterfly effect yang berujung pada domino effect.
Kayak Kita lempar batu ke air danau, yang bikin ripples. Mungkin gerakan/gaya fisika nya gak besar in the end. But those ripples somehow beresonansi dan perlahan tapi pasti kena ujung akar eceng gondok. Lambat tapi pasti, ujung akar ini nyerap air danau, daun2 bertumbuh, lama-lama air danau terhisap semua. Ini analogi absurd tentang akar, bisa juga ripples nya malah ngagetin buaya di danau yang berujung buaya jadi agresif dan nyerang orang yang berenang di danau, and so on.
Don\’t get me wrong, I love science. I place science over religion or any other bullshit stuffs. However, there are things we shouldn\’t touch.