Hitungan weton Jawa untuk pernikahan masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat suku Jawa. Weton Jawa sering dipakai untuk mengetahui tanggal baik dalam berbagai kegiatan ataupun tradisi adat.
Dalam kenyataanya yang masih sering digunakan adalah menentukan hari pernikahan sesuai weton. Lalu, bagaimana cara menghitung weton Jawa? untuk bisa menghitung weton, Anda harus mengetahui caranya yang akan dijelaskan dalam artikel lapakfjbku.com ini. Pembahasan akan meliputi:
Daftar Isi Tulisan
Tafsir Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan dan Jodoh
Setelah mengetahui neptu dari kedua pasangan, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa tafsir hubungan berdasarkan neptu tersebut.
Dalam primbon hitungan Jawa, ada beberapa tafsir weton jodoh yang sering dikaitkan dengan hubungan pasangan berdasarkan neptu calon pengantin.
- Dalam bahasa Jawa, pegat artinya cerai atau berpisah. Jadi, jika neptu calon pengantin berjumlah 1, 9, 17, 25, ataupun 33, maka kemungkinan besar pasangan tersebut akan pisah di tengah jalan. Rumah tangga pasangan dengan neptu ini biasanya akan dirundung banyak masalah.
- Padu dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia memiliki makna yang bertolak belakang. Padu dalam bahasa Jawa artinya pertengkaran. Berdasarkan hitungan Jawa, pasangan dengan neptu padu akan sering bertengkar. Ada kemungkinan pasangan dengan neptu ini akan berpisah. Akan tetapi, semua bergantung kepada pasangan pengantin. Padu memiliki neptu 6, 14, 22, dan 30.
- Sujanan memiliki makna yang mirip dengan Padu. Akan tetapi, pasangan dengan tafsir Sujanan biasanya akan menghadapi masalah dengan perselingkuhan. Neptu untuk Sujanan adalah 7, 15, 23, dan 31.
- Berdasarkan hitungan Jawa, Topo adalah gambaran hidup manusia seutuhnya. Tafsir ini mengatakan bahwa pasangan akan memiliki banyak masalah di awal pernikahan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, semuanya akan membaik selama pasangan tersebut bisa bertahan. Neptu untuk Topo adalah 4, 12, 20, 28, dan 36.
- Sesuai namanya, pasangan ini akan hidup bagaikan seorang ratu dengan banyak harta dan hidup harmonis. Dewi fortuna akan selalu bersama pasangan ini. Neptu untuk Ratu adalah 2, 10, 18, 26, dan 34.
- 3, 11, 19, 27, dan 35 adalah neptu impian dalam hitungan Jawa karena neptu tersebut berarti Jodoh. Pasangan dengan neptu ini dipercaya akan memiliki rumah tangga yang harmonis hingga Tuhan memisahkan.
- Banyak yang beranggapan bahwa Tinari lebih baik dari Jodoh karena Tinari juga menggambarkan kemapanan finansial. Dengan kata lain, pasangan dengan tafsir Tinari biasanya akan hidup bahagia dengan kondisi keuangan yang berkecukupan. Neptu untuk tafsir Tinari adalah 5, 13, 21, dan 29.
- Yang terakhir adalah Pesthi, yaitu keluarga yang Sakinah, Mawadah, dan Warohmah. Bagi masyarakat Jawa yang tergolong agamis, hitungan Jawa ini adalah yang terbaik karena kebahagiaan pasangan bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Neptu untuk Pesthi adalah 8, 16, 254, dan 32.
Detail Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan dan Jodoh
Salah satu contoh yang paling umum adalah hitungan weton Jawa untuk pernikahan. Sampai saat ini, penentuan tanggal pernikahan di masyarakat Jawa masih menggunakan hitungan Jawa berupa weton. Dengan menghitung weton, pasangan pengantin juga bisa diramal kira-kira bagaimana masa depan pernikahannya. Tentu saja hal tersebut dengan cara yang berbeda.
Menghitung weton dalam menentukan pasangan yang tepat atau juga tanggal pernikahan yang tepat bukanlah suatu hal yang sulit. Cara menghitung weton calon pengantin dan menentukan hari pernikahan yang tepat bukanlah suatu hal yang sulit.
1. Hitungan Weton Jawa Calon Pengantin
Memilih pasangan bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini karena pernikahan sebaiknya dilakukan sekali seumur hidup. Hal ini juga yang membuat masyarakat Jawa mempunyai hitungan Jawa yang harus dipenuhi dalam memilih pasangan yang biasa disebut weton. Dalam menghitung weton pasangan, ada dua hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah hari kelahiran calon pengantin dan yang kedua adalah pasarannya.
Hari kelahiran dan pasaran memiliki angkanya masing-masing yang harus dijumlahkan. Angka tersebut biasa disebut neptu. Hasil penjumlahan neptu nantinya akan merujuk kembali kepada primbon yang akan menentukan apakah masa depan kedua calon pengantin akan baik atau tidak berdasarkan hitungan Jawa.
Berikut tabel yang bisa digunakan dalam menghitung weton calon pengantin.
Cara Menghitung Neptu
Neptu dihitung dengan cara menjumlahkan neptu hari lahir dan neptu pasaran. Neptu hari lahir ditentukan berdasarkan hari dalam seminggu, sedangkan neptu pasaran ditentukan berdasarkan nama hari pasaran dalam kalender Jawa. Setelah mendapatkan neptu dari kedua faktor tersebut, keduanya dijumlahkan untuk mendapatkan total neptu seseorang. Proses ini dilakukan baik untuk diri sendiri maupun untuk pasangan, kemudian hasilnya dijumlahkan kembali untuk mengetahui kecocokan atau kesesuaian antara dua individu.
Neptu Berdasarkan Hari Lahir
- Hari Minggu (Ahad): Neptu 5
- Hari Senin (Senen): Neptu 4
- Hari Selasa (Selasa): Neptu 3
- Hari Rabu (Rebo): Neptu 7
- Hari Kamis (Kemis): Neptu 8
- Hari Jumat (Jemuwah): Neptu 6
- Hari Sabtu (Setu): Neptu 9
Neptu Berdasarkan Pasaran Jawa
- Hari Wage: Neptu pasaran 4
- Hari Kliwon: Neptu pasaran 8
- Hari Legi: Neptu pasaran 5
- Hari Pahing: Neptu pasaran 9
- Hari Pon: Neptu pasaran 7
2. Perhitungan Weton Jodoh
Dengan mengetahui neptu dari hari lahir dan pasaran Jawa, seseorang dapat melakukan perhitungan weton jodoh. Proses ini melibatkan penjumlahan neptu dari kedua individu yang akan dipertemukan. Setelah mendapatkan total neptu dari masing-masing individu, kedua total tersebut dijumlahkan kembali untuk mengetahui kecocokan atau kesesuaian antara dua orang tersebut.
Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Minggu (neptu 5) dan pasaran pada hari Wage (neptu pasaran 4) akan memiliki total neptu sebesar 9. Begitu juga dengan pasangannya, yang total neptunya kemudian dijumlahkan dengan total neptu individu pertama.
Hasil penjumlahan tersebut akan memberikan gambaran tentang sejauh mana kesesuaian atau kecocokan antara dua individu dalam hal jodoh. Neptu memiliki peran yang sangat penting dalam budaya Jawa karena dianggap sebagai penentu nasib seseorang.
Berdasarkan neptu, seseorang dapat mengetahui banyak hal tentang dirinya sendiri, termasuk kecocokan dengan pasangan hidup. Oleh karena itu, neptu sering digunakan dalam berbagai ritual adat, perhitungan jodoh, dan upacara pernikahan di masyarakat Jawa.
3. Cara Menghitung Hari Baik Berdasarkan Weton Jawa
Sedikit berbeda dengan menghitung weton calon pengantin, dalam menentukan hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan, ada rumus dalam menghitungnya. Rumus yang digunakan adalah jumlah neptu kedua calon pengantin jika ditambahkan hari baik lalu dibagi dengan angka lima hasilnya harus menyisakan tiga. Untuk mengetahui neptu berapa saja yang bisa digunakan dalam hitungan Jawa, berikut tabelnya.
Secara mudah, rumusnya adalah sebagai berikut (neptu pengantin + HARI BAIK) : 5 = LEBIH TIGA. Untuk menentukan hari baik, maka tabel di atas bisa digunakan. Sebagai contoh, jika neptu calon pengantin 24, maka untuk menghasilkan LEBIH TIGA, angka yang harus digunakan untuk HARI BAIK adalah 4, 9, atau 14. Dengan begitu, hasil akhirnya adalah 5 lebih 3, 6 lebih 3, atau 7 lebih 3.
Akan tetapi, bagaimana cara menggunakan hitungan Jawa untuk menentukan hari baik? Untuk menentukannya, cari apakah hari baik ada di dalam tabel di atas. Dari angka 4, 9, dan 14, yang ada di tabel adalah angka 9 dan 14. Maka, hari dan pasaran yang baik adalah yang mempunyai hasil 9 atau 14. Contoh hari baik dengan hasil 9 adalah Senin Legi ataupun Minggu Wage. Sedangkan untuk hari baik dengan hasil 14 adalah Jumat Kliwon, Sabtu Legi, Minggu Pahing, dan juga Rabu Pon.
Tips Lapakfjbku.com
Sebelum Anda menikah, usahakan untuk menghitung hari baik terlebih dahulu supaya pernikahannya lancar dan berjalan dengan baik.
Penjelasan Lengkap Makna Hasil Hitung Weton Jawa untuk Pernikahan
Dalam budaya Jawa, hasil hitungan weton atau neptu memiliki makna yang mendalam terkait dengan pernikahan. Weton merupakan cara untuk meramalkan nasib atau kecocokan antara dua individu yang akan menjalani kehidupan bersama.
Setiap hasil hitungan weton memiliki interpretasi tersendiri, yang dipercaya dapat memengaruhi jalannya pernikahan. Mari kita telaah lebih lanjut makna dari hasil hitung weton Jawa untuk pernikahan:
1. Pegat atau Cerai (Hasil Perhitungan Weton: 1,9,17,25, dan 33)
Hasil hitungan weton 1, 9, 17, 25, dan 33 dianggap sebagai pegat, yang memiliki makna kemungkinan perceraian dalam pernikahan. Pasangan yang memiliki weton ini dianggap memiliki risiko tinggi mengalami masalah dalam rumah tangga, seperti masalah ekonomi atau perselingkuhan.
Pegat dianggap sebagai hasil hitungan yang tidak baik, karena mengindikasikan kemungkinan terburuk dalam pernikahan, yaitu perceraian. Namun, pasangan yang memiliki weton pegat dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan ikhtiar dan doa yang kuat.
2. Ratu atau Diratukan (Hasil Perhitungan Weton: 2,10,18,26, dan 34)
Hasil hitungan weton 2, 10, 18, 26, dan 34 disebut sebagai ratu, yang menandakan kehidupan pernikahan yang harmonis dan dilimpahkan dengan keberuntungan. Pasangan yang memiliki weton ini dianggap hidup seperti seorang ratu atau raja, dengan kehidupan yang sejahtera dan dihormati oleh masyarakat sekitar. Ratu merupakan salah satu hasil hitungan weton yang dianggap sangat baik, karena menjanjikan keberuntungan dan kesuksesan dalam pernikahan.
3. Jodho atau Jodoh (Hasil Perhitungan Weton: 3, 11, 19, 27, dan 35)
Hasil hitungan weton 3, 11, 19, 27, dan 35 disebut sebagai jodho, yang mengindikasikan kesesuaian dan kecocokan antara dua individu yang akan menikah. Pasangan yang memiliki weton ini dianggap sebagai jodoh yang dipertemukan oleh takdir, dengan kemampuan untuk membangun rumah tangga yang harmonis hingga akhir hayat. Weton jodho merupakan hasil hitungan yang baik dan diharapkan oleh banyak pasangan yang akan menikah.
4. Topo atau Masalah (Hasil Perhitungan Weton: 4, 12, 20, 28, dan 36)
Hasil hitungan weton 4, 12, 20, 28, dan 36 disebut sebagai topo, yang menunjukkan bahwa pasangan akan menghadapi banyak masalah dalam kehidupan awal pernikahan. Meskipun demikian, pasangan yang memiliki weton topo dapat mengatasi masalah tersebut seiring berjalannya waktu dan membangun rumah tangga yang harmonis. Topo menandakan bahwa pasangan akan menghadapi ujian dan cobaan, namun bisa menghasilkan kebahagiaan di kemudian hari.
5. Tinari atau Bahagia (Hasil Perhitungan Weton: 5, 13, 21, dan 29)
Hasil hitungan weton 5, 13, 21, dan 29 disebut sebagai tinari, yang menandakan kehidupan pernikahan yang penuh kebahagiaan dan kemakmuran. Pasangan yang memiliki weton tinari dianggap hidup dalam kondisi keuangan yang cukup, dengan kemudahan dalam mencari rezeki dan keharmonisan dalam rumah tangga. Tinari dianggap sebagai hasil hitungan yang menguntungkan dan diharapkan oleh banyak pasangan.
6. Padu atau Pertengkaran (Hasil Perhitungan Weton: 6, 14, 22, dan 30)
Hasil hitungan weton 6, 14, 22, dan 30 disebut sebagai padu, yang menunjukkan bahwa pasangan akan sering mengalami pertengkaran atau cekcok dalam rumah tangga. Meskipun demikian, pasangan yang memiliki weton padu dapat menghindari pertengkaran tersebut dengan cara menyikapi masalah dengan bijaksana. Padu menandakan bahwa pasangan akan menghadapi tantangan dalam rumah tangga, namun bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan komunikasi yang baik.
7. Sujanan atau Perselingkuhan (Hasil Perhitungan Weton: 7, 15, 23, dan 31)
Hasil hitungan weton 7, 15, 23, dan 31 disebut sebagai sujanan, yang menandakan kemungkinan adanya perselingkuhan atau pertengkaran dalam rumah tangga. Pasangan yang memiliki weton sujanan dianggap rentan terhadap masalah perselingkuhan, yang dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Hal ini bisa disebabkan oleh ketidaksetiaan salah satu pasangan atau adanya konflik yang tidak terselesaikan dengan baik. Masyarakat Jawa percaya bahwa weton sujanan adalah pertanda buruk bagi kelangsungan pernikahan, dan banyak yang memilih untuk tidak melanjutkan hubungan jika mengetahui pasangannya memiliki weton ini.
8. Pesthi atau Harmonis (Hasil Perhitungan Weton: 8, 16, 24, dan 32)
Hasil hitungan weton 8, 16, 24, dan 32 disebut sebagai pesthi, yang menandakan keharmonisan dan ketentraman dalam rumah tangga. Pasangan yang memiliki weton pesthi dianggap hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan, dengan hubungan yang sakral dan penuh berkah.
Meskipun menghadapi tantangan dalam kehidupan, pasangan dengan weton pesthi mampu mengatasi segala rintangan dan menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Weton ini dianggap sebagai yang terbaik oleh masyarakat Jawa yang agamis, karena menjanjikan kebahagiaan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.
Mengenal Weton Jawa, Primbon, dan Hitungan Weton Lebih Dekat
Walaupun istilah weton ataupun primbon bukanlah suatu hal yang asing, tidak banyak orang yang mengerti apa itu weton dan apa itu primbon. Kebanyakan dari mereka hanya mengerti bahwa primbon dan weton adalah dua hal yang saling berkaitan dalam meramal masa depan di dalam budaya suku Jawa.
Jika Anda juga tidak tahu apa itu primbon dan weton, tidak ada salahnya belajar mengenai perhitungan weton itu sendiri.
1. Weton Jawa
Karena primbon berhubungan dengan perhitungan serta ramalan akan masa depan, maka muncullah weton. Secara gampang, weton bisa dikatakan sebagai perhitungan hari yang biasa digunakan dalam hitungan Jawa.
Perhitungan hari menjadi suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat suku Jawa karena mereka beranggapan bahwa hari adalah isyarat dari alam semesta. Dengan kata lain, jika mereka mendengarkan isyarat dari alam semesta, maka apa saja yang mereka lakukan pasti akan mendapat pertolongan dari alam semesta.
2. Primbon Jawa
Sejak zaman dahulu, suku Jawa memang terkenal sebagai salah satu suku yang sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Hal ini karena Suku Jawa memiliki hitungan Jawa yang berpendapat bahwa manusia mempunyai hubungan dengan alam semesta.
Semua penghitungan ini tertulis dalam suatu buku atau kitab yang bernama primbon. Jadi, primbon Jawa bisa dikatakan sebagai kitab yang berisi tentang perhitungan serta ramalan yang digunakan dalam mengambil suatu keputusan.
3. Hitungan Jawa
Sebelum adanya penghitungan primbon atau weton, pertama kali masyarakat tradisional masih mengandalkan sebuah hitungan manual atau disebut sebagai hitungan Jawa
Penduduk menggunakan hitungan Jawa tersebut untuk mengetahui sekaligus menghitung berbagai hal yang ada seperti masalah jodoh, urusan pekerjaan hingga waktu yang tepat untuk menanam berbagai tanaman.
Dalam pernikahan, hitungan Jawa untuk weton sering dilakukan untuk mengetahui apakah calon mempelai sudah tepat jodoh.
Cara Menghitung Weton Jawa untuk Pernikahan
Proses perhitungan weton Jawa untuk pernikahan merupakan salah satu tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Jawa dalam menentukan kecocokan dan kesesuaian pasangan. Dengan memahami nilai-nilai dan makna dari hasil perhitungan weton, pasangan dapat mempersiapkan diri secara mental dan spiritual untuk menghadapi berbagai kemungkinan dalam perjalanan hidup berumah tangga.
Contoh Perhitungan Weton Jawa
Misalnya, kita akan mengambil contoh pasangan Raka dan Lina. Raka lahir pada hari Senin Wage, yang memiliki nilai 4, sedangkan Lina lahir pada hari Sabtu Pahing, yang memiliki nilai 9. Untuk menghitung weton pasangan ini, kita menjumlahkan nilai neptu dari hari lahir mereka berdua, yaitu:
Raka: 4 (Senin) + 4 (Wage) = 8 Lina: 9 (Sabtu) + 9 (Pahing) = 18 Total: 8 + 18 = 26
Setelah mendapatkan total neptu 26, langkah selanjutnya adalah membagi total tersebut dengan angka tertentu untuk mendapatkan sisa. Dalam tradisi Jawa, jika hasil pembagian dengan 10 tidak menghasilkan sisa, maka kita lanjutkan dengan pembagian dengan 7. Jika hasil pembagian dengan 7 memiliki sisa, maka sisa tersebut menjadi penentu ramalan weton.
Dalam contoh ini, hasil pembagian 26 dengan 7 adalah 3 dengan sisa 5. Maka, weton pasangan Raka dan Lina adalah 3.5 atau dibulatkan menjadi 4. Sisanya adalah 5.
Ramalan Weton Jawa untuk Pernikahan
Setelah mengetahui hasil weton pasangan Raka dan Lina, kita dapat mencocokkan dengan ramalan weton yang ada. Dalam contoh ini, hasil weton pasangan adalah 4, sehingga ramalan weton mereka adalah “Sumur Sinaba”.
Ramalan “Sumur Sinaba” menggambarkan pasangan yang sering dicontoh oleh orang lain. Rumah tangga mereka menjadi tempat belajar dan berbagi ilmu. Pasangan dengan weton ini juga cenderung menjadi penolong bagi orang lain. Ini menunjukkan bahwa pasangan Raka dan Lina memiliki potensi untuk menjalani kehidupan berumah tangga yang harmonis dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Ramalan Weton Jawa untuk Pernikahan
Proses perhitungan weton Jawa dan ramalan weton untuk pernikahan merupakan bagian penting dari tradisi dan budaya Jawa yang masih dipegang teguh oleh masyarakat. Meskipun tidak sepenuhnya dijadikan patokan mutlak, hasil weton seringkali menjadi pertimbangan penting bagi pasangan dalam memutuskan langkah mereka menuju pelaminan. Dengan memahami makna dan nilai-nilai dari weton, pasangan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi berbagai kemungkinan dalam hidup berumah tangga.
1. Wasesa Segara (Sisa Hitungan: 1)
Pasangan dengan ramalan ini dipercaya memiliki karakter yang rendah hati, baik, dan dihormati oleh orang lain. Mereka memiliki pandangan hidup yang luas dan akan hidup rukun dalam pernikahan mereka.
2. Tunggak Semi (Sisa Hitungan: 2)
Pasangan dengan ramalan Tunggak Semi cenderung mudah mendapatkan rejeki, terutama dalam bentuk memiliki banyak anak. Namun, mereka juga rentan terhadap penyakit.
3. Satriya Wibawa (Sisa Hitungan: 3)
Ramalan ini menandakan bahwa pasangan akan hidup dalam kemakmuran dan dihormati oleh orang lain. Mereka akan diberkati dengan keberlimpahan dalam hidup mereka.
4. Sumur Sinaba (Sisa Hitungan: 4)
Pasangan dengan ramalan Sumur Sinaba sering menjadi contoh bagi orang lain. Rumah tangga mereka menjadi tempat belajar dan berbagi ilmu, serta menjadi tempat untuk membantu orang lain.
5. Satria Wirang (Sisa Hitungan: 5)
Pasangan dengan ramalan ini mungkin akan menghadapi kesulitan dalam hidup mereka, terutama dalam hal finansial. Namun, dengan usaha dan ketekunan, mereka bisa mengatasi semua rintangan.
6. Bumi Kepetak (Sisa Hitungan: 6)
Pasangan dengan ramalan Bumi Kepetak cenderung tertutup namun rajin bekerja. Mereka mungkin tidak terlalu aktif dalam pergaulan sosial, namun rumah tangga mereka akan kuat dalam menghadapi kesulitan.
7. Lebu Ketiup Angin (Sisa Hitungan: 7)
Ramalan ini menandakan bahwa pasangan akan sering menghadapi kesulitan dan kehidupan mereka mungkin tidak stabil. Mereka juga mungkin akan kesulitan mencapai cita-cita mereka.
Itulah pembahasan lengkap mengenai hitungan Jawa berdasarkan weton Jawa dan primbon dalam jodoh dan pernikahan yang bisa menjadi referensi terbaik bagi Anda.
Jangan lupa setelah mendapatkan tanggal, uruslah ke KUA dan proses buku nikah Anda di sana.
Pastikan untuk melakukan penghitungan secara lengkap dan mendetail supaya tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan, ya!
Subscribe, follow Facebook Page Lapakfjbku dan ikuti terus lapakfjbku.com untuk mendapatkan informasi, juga inspirasi terbaru dan setiap hari Anda semakin seru!