Lapakfjbku.com – Misalnya saat akhir bulan dan gaji menipis, maka kita akan sangat mengharapkan ada pahlawan datang menolong. Pahlawan itu berbeda wujud dan kesaktiannya, tapi bisa menolong kamu menunggu hari gajian.
Pahlawan-pahlawan itu tak lain adalah mereka yang tercetak di lembaran uang dalam dompetmu. Hehe, berikut ini cerita tentang para pahlawan yang biasa menyelamatkanmu di akhir bulan.
1. Pattimura
Pahlawan yang paling sering ditemui di dalam dompet adalah Pattimura (8 Juni 1783 – 16 Desember 1817). Dia lahir di Hualoy, Seram Selatan, dan bernama lengkap Ahmad Lussy. Pattimura merupakan bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau yang pada masa itu diperintah Sultan Abdurrahman.
Semasa perjuangan Indonesia, Pattimura mengordinir pertempuran-pertempuran melawan angkatan perang Belanda di laut juga di darat. Dia dibantu oleh sejumlah panglima: Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina serta Ulupaha.
Kepemimpinan Pattimura meluluhlantakkan pasukan Belanda dalam perebutan benteng Duurstede, pantai Waisisil, Hatawano, Ouw-Ullath, Hitu di Pulau Ambon serta Seram Selatan.
Namun Belanda akhirnya bisa menghentikan Pattimura. Politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus yang dilakukan penjajah mengakhiri perjuangan Pattimura dan kawan-kawan.
Kini, Pattimura tergambar di uang Rp 1000,-. Meski nominalnya kecil, uang ini termasuk salah satu yang paling sering digunakan mengisi celengan dan menyelamatkanmu dari kekurangan uang di akhir bulan. Hehe.
2. Pangeran Antasari
Pangeran Antasari ini adalah pemimpin Kesultanan Banjar. Dia dinobatkan menjadi sultan pada 14 Maret 1862 di hadapan para kepala suku Dayak dan gubernur penguasa Dusun Atas, Kapuas serta Kahayan yaitu Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.
Pangeran Antasari ini terkenal pantang menyerah pada berbagai bujuk rayu Belanda. Keteguhan itu tertuang dalam suratnya untuk Letnan Kolonel Gustave Verspijck di Banjarmasin, 20 Juli 1861.
dengan tegas kami terangkan kepada tuan: Kami tidak setuju terhadap usul minta ampun dan kami berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaan) ”
Selama perang, Belanda bahkan pernah menawarkan hadiah 10 ribu Gulden untuk siapapun yang bisa menangkap dan membunuh Pangeran Antasari. Tapi sampai perang berakhir, tak ada satu orang pun yang mau menerima tawaran itu.
Saat ini gambar Pangeran Antasari terpampang dalam uang Rp 2000,-. Pemerintah menempelkan gambar tersebut agar masyarakat lebih mengenal Pangeran Antasari.
3. Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol dilahirkan di Pasaman, Sumatera Barat (1772-1864). Dia merupakan salah satu pahlawan yang wajahnya terpampang di lembaran uang rupiah. Sosoknya merupakan pejuang, ulama, dan pemimpin yang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal sebagai Perang Padri.
Tuanku Imam Bonjol bernama asli Muhammad Shahab dan merupakan putra dari seorang ulama terkenal di Sungai Rimbang. Sebagai seorang ulama, Muhammad Shahab punya sejumlah gelar: Peto Syarif, Malin Basa dan Tuanku Imam.
Perang Padri yang melibatkan Tuanku Imam Bonjol meninggalkan trauma sekaligus kenangan kepahlawanan untuk Indonesia. Sepanjang 18 tahun pertama perang ini (1803-1821) yang berperang adalah sesama orang Minang dan Mandhailing atau orang Batak.
4. Sultan Mahmud Badaruddin II
Sultan Mahmud Badaruddin II adalah pemimpin kesultanan Palembang di masa lalu (1767-1852). Pahlawan yang satu ini mejeng di uang Rp 10 ribuan dalam dompet. Hehe.
Alkisah, pada zaman penjajahan dulu Inggris dan Belanda mengincar kesultanan Palembang. Sebabnya adalah harapan mereka untuk bisa meraih timah yang ada di Pulau Bangka. (Saat itu Bangka merupakan wilayah kesultanan Palembang).
Nah, saat itu Sultan Mahmud Badaruddin II memimpin perlawanan terhadap Inggris dan Belanda. Salah satu perang yang banyak dikenal orang adalah Perang Menteng. Perang antara Belanda dengan Kesultanan Palembang ini terjadi pada 12 Juni 1819 silam.
5. Oto Iskandar di Nata
Oto Iskandar di Nata (1897-1945) adalah pahlawan nasional Indonesia yang terkenal dengan julukan Si Jalak Harupat. Julukan tersebut biasanya diberikan oleh suku Sunda untuk orang yang dikenal kuat, pemberani, nyaring dalam berpendapat dan selalu menang.
Dalam perjuangannya sebelum masa kemerdekaan, Oto menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Bandung pada periode 1921-1924. Selain itu dia menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan pada 1924.
Pasca kemerdekaan Indonesia, Oto menjabat sebagai Menteri Negara di kabinet pertama Republik Indonesia. Tugasnya saat itu adalah mempersiapkan Badan Keamanan Rakyat dari berbagai laskar yang tersebar di seluruh Indonesia.
6. I Gusti Ngurah Rai
Kalau ada I Gusti Ngurah Rai dalam dompet, mungkin bisa tenang. Sedikit atau banyak, I Gusti Ngurah Rai ini bisa pahlawan penyelamat yang memandu kamu melewati akhir bulan. Hehe.
Kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai sangat terkenal di Bali. Selain foto wajahnya yang terpampang di lembaran uang Rp 50 ribu, namanya juga dijadikan sebagai nama Bandara International di Denpasar.
Di zaman perjuangan kemerdekaan dulu, I Gusti Ngurah Rai punya pasukan yang bernama TOKRING atau Kotok Garing. Dia memimpin pasukannya itu untuk bertempur habis-habisan di Perang Puputan Margarana.
7. Soekarno – Hatta
Dari sekian banyak pahlawan yang gambarnya menempel di uang rupiah, Soekarno dan Hatta ini bisa disebut yang paling diharapkan. Hehe. pasti merasa aman banget kan kalau udah ada Soekarno-Hatta berbaris dalam dompet?
Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 dengan nama Koesno Sosrodiharjo. Dia adalah presiden pertama Indonesia sekaligus proklamator kemerdekaan. Selain itu, Soekarno lah yang mencetuskan konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Tragisnya, dia meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 setelah dengan status sebagai tahanan politik.
Sementara itu, Mohammad Hatta adalah wakil presiden pertama Indonesia. Dia lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902 dan meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980.
Sepanjang hidupnya, pria yang biasa disebut Bung Hatta ini dikenal sebagai pejuang, negarawan, ekonom, sekaligus orang yang memerdekakan Indonesia bersama Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia.