Lapakfjbku.com – Entah kenapa tiba-tiba saya teringat akan masa kecil yang indah di kampung, masa dimana waktu itu tontonan menjadi sesuatu yang sangat langka, televisi dan radio adalah barang mewah, dan satu-satunya sarana untuk menonton film saat itu adalah layar tancap keliling, baik yang gratisan maupun berbayar.
Untuk yang gratisan biasanya cuma film-film penyuluhan dan kurang menarik, yang paling dinanti tentu saja film-film action atau film komedi yang waktu itu sangat digandrungi, meski harus mengeluarkan uang dan waktu penayangannya malam hari, tetap saja saya dengan setia menanti.
Dalam tulisan sederhana ini saya ingin berbagi cerita tentang keceriaan yang ane alami waktu itu, saya mengkhususkannya pada layar tancap berbayar, bukan yang gratisan. Apa yang saya tulis adalah apa yang saya alami di kampung saya sendiri, saya tidak tau apakah teman yang lain juga mengalaminya dengan cara yang sama ataupun sedikit berbeda. Semoga bisa bermanfaat.
1. Bagaimana Mengetahui akan ada penayangan film
Untuk mengetahui ada penayangan film nanti malam bisanya diketahui dari cerita orang-orang, pengumuman di radio dan pemasangan poster film pada tempat-tempat strategis di sekitar kampong, jika saya dan teman-teman mendengar berita itu, ane biasanya akan pergi ke tempat pemasangan poster untuk membuktikan kebenaran sekaligus mencari tau film apa yang akan tayang, siapa bintang filmnya dan berapa film yang akan ditayangkan.
2. Mengumpulkan poster kecil film yang akan tayang
Jika ada film yang akan tayang nanti malam biasanya pada siang hari akan ada mobil keliling di jalan kampung untuk mempromosikan film tersebut, selain berbicara, mereka juga menyebarkan poster kecil dari film tersebut, dan poster itu yang selalu jadi rebutan saya dan teman-teman, waktu itu jika kita berhasil mendapatkan posternya, maka perasaan sangat senang, bahkan kami sampai rela berlari-lari kecil mengikuti mobil tersebut untuk berharap mendapatkan poster yang mereka lempar, jika beruntung dan si sopir merasa kasian, mereka akan melemparkannya kembali pada kami
3. Sore hari di lokasi Layar Tancap
Lokasi yang dipakai sebagai tempat memutar film biasanya adalah tanah lapang yang ada disekitar kampong, untuk pembatas biasanya menggunakan skat dari karung bekas dan dipasang cukup tinggi, sejak sore mereka sudah mulai memasangnya, saya dan teman-teman biasanya akan bermain disana sambil melihat-lihat mereka bekerja, selain bermain, tujuan kami juga untuk mengetahui dimana layar akan dipasang, dimana tempat membeli karcis dan dimana pintu masuknya, sekalian juga untuk melihat-lihat celah dan lokasi strategis, siapa tau ada peluang buat masuk secara illegal alias nyari pintu rahasia
4. Meminta izin kepada orang tua
menonton, tentu saja kami harus minta izin dulu sama orang tua, jika tidak dikasi ya jurus terakhir yang dipakai yakni merengek dan menangis, biasanya itu jurus paling ampuh, terkadang orang tua sampai harus mengalah dan memberikan izin, tentu saja bukan sekedar izin, uang untuk membeli karcisnya pun dikasi, kadang-kadang mereka juga ikut menemani.
5. Sebelum Film Mulai diputar
Jika izin sudah didapat, ane dan teman-teman akan segera menuju ke lokasi layar tancap, sebelum penayangan biasanya ada musik yang diputar dulu sama petugasnya dan kita masih bisa bermain di dalam lokasi, jika film akan segera diputar, maka petugas akan memberikan pengumunan dan lokasi akan disterilkan, semua harus keluar lokasi dan pintu mulai dijaga oleh petugas serta loket pembelian karcis mulai dibuka.
Saya dan teman-teman pun ikut keluar dan membeli karcis kemudian masuk kembali lalu mencari tempat yang nyaman untuk menonton, karena tempatnya di tanah lapang, biasanya kami membawa Koran bekas atau apa saja yang bisa dipakai sebagai alas supaya celana tidak kotor.
6. Bagaimana Jika tidak punya uang untuk membeli karcis ?
Ada kalanya saya dan teman-teman tidak diberikan uang oleh orang tua, jika sudah seperti itu kami akan mencari cara untuk bisa dapat menonton, 1 karcis untuk 1 orang dewasa dan bisa untuk 2 orang anak-anak, tapi orang dewasa juga bisa membawa anak kecil, jika tidak punya uang, biasanya kami akan menunggu di pintu masuk untuk melihat orang-orang masuk, siapa tau ada yang kenal dan mau mengajak kami.
Cara lainnya adalah dengan ngumpet di kolong meja penjual makanan di dalam lokasi sebelum tempat disterilkan, cara yang ini cukup riskan, jika ketauan maka kami akan dikeluarkan paksa, jika sudah tidak ada cara maka dengan terpaksa kami hanya akan mendengarkan film yang diputar lewat luar, seperti mendengar radio
7. Keesokan Harinya
Jika malam harinya kami sudah menonton film, maka kami biasanya akan saling menceritakan apa yang kami tonton semalam, padahal semua sama-sama menonton tapi ya tetap saja seru saling menceritakan