Jakarta International Stadium atau stadion JIS adalah stadion sepak bola nan megah kebanggaan Jakarta. Stadion bertaraf internasional ini diklaim mengadopsi teknologi modern yang sangat mendukung perhelatan sepak bola kelas dunia.
Sejak grand launching pada 24 Juli 2022 lalu, Jakarta International Stadium sudah digunakan untuk menyelenggarakan berbagai event, mulai dari pertandingan sepak bola hingga konser musik.
Bagaimana kisah stadion yang kini menjadi ikon baru ibukota? Yuk kita ikuti ulasan seputar Jakarta International Stadium berikut ini!
Daftar Isi Tulisan
Sejarah Berdirinya Jakarta International Stadium (Stadion JIS)
JIS berdiri di kawasan yang dulunya dikenal dengan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW).
Sejarah pembangunan Jakarta International Stadium cukup panjang dan berliku. Sempat dilingkupi rasa pesimis karena kerap ‘maju mundur’, stadion sepak bola yang berlokasi di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ini akhirnya berdiri megah.
Pembangunan Jakarta International Stadium melewati empat kepemimpinan DKI Jakarta. Proyek sudah dimulai dari era Gubernur Fauzi Wibowo pada tahun 2008. Jakarta International Stadium dari awal direncanakan menempati lahan yang dulunya bernama Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) yang merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Era Gubernur Fauzi Wibow memulai rencana dengan menggusur bangunan liar di kawasan Taman BMW. Namun, rencana awal tersebut terhambat karena sengketa lahan. Mimpi Jakarta untuk memiliki stadion bertaraf internasional kembali meredup.
Hingga kemudian kepemimpinan berganti dengan Gubernur Joko Widodo pada tahun 2012, rencana pembangunan stadion kembali menggema. Saat itu, seperti dikatakan Gubernur Jokowi, Pemprov DKI Jakarta akan mematangkan lahan sebelum membangun konstruksi stadion.
Lagi-lagi rencana tinggal rencanan. Sampai kemudian Jokowi terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia, stadion yang dicita-citakan belum juga nampak wujudnya. Barulah pada masa kepemimpinan Djarot Saiful Hidayat, Pemprov DKI Jakarta telah mengantongi hak pakai yang terbit pada 18 Agustus 2017.
Gubernur Djarot pun menandai pembangunan kompleks olahraga di Taman BMW dengan peletakan batu pertama. Sayangnya, hingga masa kepemimpinan Djarot berakhir, pembangunan stadion masih belum juga terealisasi.
Kepemimpinan Jakarta kembali berganti. Giliran Gubernur Anies Baswedan yang kembali menggairahkan rencana pembangunan stadion milik Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Gubernur Anies Baswedan mencanangkan pembangunan stadion bertaraf internasional pada 14 Maret 2019. Dalam acara pencanangan itu, Anies menghaturkan rasa terima kasih kepada para pemimpin Jakarta sebelumnya yang telah membebaskan lahan untuk pembangunan stadion.
Meski masih dihantui sengketa lahan, pembangunan stadion terus dilangsungkan. Di masa pembangunan pula Gubernur Anies Baswedan memperkenalkan nama Jakarta International Stadium.
Anies Baswedan menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menggarap proyek pembangunan Jakarta International Stadium. Walaupun mulur dari target waktu yang direncanakan, akhirnya Ibu Kota resmi memiliki stadion baru yang megah dan mewah. Acara soft launching dilangsungkan pada 19 April 2022 dan Jakarta International Stadium pun ‘menyapa’ warga Jakarta.
Desain Jakarta International Stadium (Stadion JIS)
Desain Jakarta International Stadium mengikuti standar FIFA dan stadion modern di Eropa.
Desain bangunan Jakarta International Stadium tidak hanya megah tapi juga menyimpan keunikan tersendiri. Desain stadion yang satu ini disebut-sebut budaya asli Betawi, lho. selain itu, Jakarta International Stadium juga menerapkan konsep green building atau ramah lingkungan dan keberlanjutan (sustainability).
Berikut ini ulasan tentang desain Jakarta International Stadium diambil dari berbagai sumber:
1. Mengusung Filosofi Ikat Kepala Betawi
Ikat kepala Betawi yang berbentuk kain bermotif batik melingkar ditransformasikan dalam desain bangunan utama stadion. Dalam bentuk utuh, desain bangunan sekilas terlihat seperti mangkok yang tidak terputus dengan bentuk dasar lingkaran.
2. Ornamen Gigi Balang
Pada bagian depan bangunan stadion terdapat lubang-lubang kecil yang terinspirasi dari ornamen gigi balang khas Betawi. Ornamen gigi balang diterapkan juga pada jalur penghubung atau akses pedestrian di sisi barat dan timur stadion dan beberapa desain plafon pada bagian dalam bangunan, seperti di ruangan media dan ruang konferensi pers.
3. Corak Harimau sebagai Sirkulasi Udara
Fasad perforasi stadion jika dilihat dari kejauhan akan tampak seperti corak harimau. Penggunaan lubang-lubang kecil atau perforasi pada desain stadion tak sekadar untuk estetika, tapi juga untuk memudahkan sirkulasi udara ke dalam bangunan stadion.
4. Menerapkan Zero Run Off
Jakarta International Stadium menerapkan Zero Run Off, yakni meresapkan air hujan ke tanah untuk dialirkan melalui saluran air Kota Jakarta Utara. Mekanisme ‘Zero Run Off‘ itu membuat air hujan tidak menggenangi area sekitar stadion.
5. Menyediakan Tangki Penampungan Air Hujan
Stadion ini juga didesain untuk memiliki tangki penampungan air hujan dan penyulingannya sehingga air hujan bisa dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman dan rumput lapangan, termasuk flushing di toilet.
Dengan demikian Jakarta International Stadium mampu memenuhi salah satu parameter penilaian desain bangunan ramah lingkungan (green design recognition), yakni Konservasi Air (Water Conservation/ WAC).
Kapasitas Jakarta International Stadium (Stadion JIS)
Jakarta International Stadium mampu menampung hingga 82.000 penonton.
Jakarta International Stadium memiliki kapasitas 82.000 kursi penonton. Hal itu menjadikannya stadion dengan daya tampung penonton terbesar di Indonesia dan ke-5 di Asia. Stadion GBK awalnya dirancang dengan jumlah penonton hingga 100.000 namun mengalami penyusutan setelah dilakukan renovasi.
Seperti halnya stadion-stadion modern di Eropa, jarak tribun penonton dengan lapang cukup dekat. Tidak ada lintasan atletik yang kerap menjadi pembatas jarak penonton dengan lapangan. Tribun Jakarta International Stadium dirancang dengan tiga tingkatan, yakni lower tribune, middle tribune, dan upper tribune.
Fasilitas Jakarta International Stadium (Stadion JIS)
Rumput hybrid lapangan Jakarta International Stadium untuk mendukung pertandingan yang berkualitas.
Sebagai stadion modern, Jakarta International Stadium tentunya dilengkapi fasilitas yang lengkap. Ada fasilitas apa saja di stadion kebanggaan warga ibu kota ini? Ini dia ulasannya:
1. Rumput Lapangan Jenis Hybrid
Rumput jenis hybrid adalah perpaduan alami natural dan sintesis. Rumput hybrid di Jakarta International Stadium meliputi 5 persen sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persen rumput alami jenis Zoysia Matrella dari Boyolali. Rumput jenis Limonta rupanya digunakan di Stadion Santiago Bernabeu hingga Amsterdam Arena.
Untuk perawatan rumput alami jenis Zoysia Matrella asal Boyolali tidak menggunakan pestisida. Karena mengusung konsep ramah lingkungan, maka pihak pengelola menggunakan burung kaki bayam yang dilepas ke rumput untuk memangsa ulat dan serangga.
2. Atap Buka Tutup Otomatis
Jakarta International Stadium menjadi stadion pertama di Indonesia yang mempunyai sistem atap buka tutup otomatis (retractable roof). Dengan begitu memungkinkan penggunaan stadion secara optimal tanpa terhalang kondisi cuaca.
Sifatnya yang bisa digunakan dalam segala cuaca inilah yang membuat Jakarta International Stadium juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam event, seperti exhibition sampai konser musik.
3. Sound System dengan Teknologi Canggih
Jakarta International Stadium dilengkapi sound system yang canggih. Sound system ini juga didukung dengan ruang tertutup di dalam stadion sehingga suara musik terdengar lebih bagus.
Fasilitas atau Stadion JIS ini tentu saja bisa mengakomordir konser internasional dengan suara yang bisa mencapai seluruh isi stadion. Peralatan sistem tata suara ini masuk dalam standar FIFA.
4. Tersedia Tribun Khusus Media
Tempat duduk tribun media berbeda dengan tempat duduk penonton. Tempat duduk tribun media menggunakan lapisan sofa dan terasa nyaman ketika digunakan. Sementara kursi pentonton terbuat dari lapisan plastik. Tribun media berada tepat di sisi tengah lapangan stadion sehingga bisa melihat dengan jelas secara menyeluruh.
Pengguna kursi roda dengan nyaman menonton di tribun stadion.
5. Ramah Pengguna Kursi Roda
Bagi penyandang disabilitas bisa dengan nyaman menonton pertandingan atau event di Jakarta International Stadium. Tata letak tribun di dalam stadion dirancang untuk bisa dimanfaatkan oleh para pengguna kursi roda. Para petugas pun sigap membantu jika ada penonton yang menggunakan kursi roda.
6. Tersedia Musholla
Jakarta International Stadium atau Stadion JIS dilengkapi fasilitas tempat ibadah bagi kaum Muslimin. Musala ini terletak di lantai tiga stadion dengan bentuk memanjang yang bisa digunakan bagi pria maupun wanita. Selain itu, tempat berwudhu antara pria dan wanita terpisah sehingga tidak perlu khawatir bercampur.
7. Ada Kamar Mandi yang Nyaman
Bagi yang butuh kamar mandi ketika nonton di Jakarta International Stadium tidak usah khawatir. Kamar mandi di stadion ini nampak sangat bersih dan nyaman dengan kombinasi warna abu-abu dan hitam. Mungkin karena masih terbilang baru jadi terlihat bagus. Untuk itu, wajib dijaga kalau suatu saat kita datang ke stadion ini, ya!
Subscribe, follow Facebook Page Lapakfjbku dan ikuti terus lapakfjbku.com untuk mendapatkan informasi, juga inspirasi terbaru dan setiap hari Anda semakin seru!