Siapa sangka Mall Sarinah, mall pertama di Indonesia ini kembali bersinar setelah direnovasi pada Agustus 2020. Pesona mall tertua di Indonesia ini bahkan melebihi mall-mall yang jauh lebih muda yang berdiri di sekitarnya, yaitu di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Setiap hari mall Sarinah dibanjiri oleh pengunjung, dari berbagai usia.
Yang unik dari hasil renovasi ini adalah munculnya perpaduan gedung heritage dengan modern. Di satu sisi gedung Sarinah berdandan menjadi lebih fresh, modern, dan kekinian. Namun di sisi lain, nuansa masa lalu ketika mall ini menjadi satu-satunya mall di Indonesia masih kental terasa. Bak wanita paruh baya yang elegan.
Proses renovasi mall Sarinah memakan waktu sekitar dua tahun dengan biaya kurang lebih Rp800 miliar. Gedung yang terdiri dari 15 lantai dengan tinggi 74 meter tersebut akhirnya diresmikan pada 21 Maret 2022. Dan kini sebagai cadar budaya, mall Sarinah kembali ke khitahnya, yaitu sebagai community mall.
Daftar Isi Tulisan
Wajah Baru Mall Sarinah
Walaupun mall Sarinah berganti rupa, ada satu bagian yang dipertahankan, yaitu eskalator pertama di Indonesia.
Bak wanita yang makin matang makin menawan, itulah gambaran mall Sarinah saat ini. Setelah direnovasi, meski masih mempertahankan gedung yang lama, mall Sarinah semakin menjadi magnet bagi masyarakat. Dengan konsep anyar, community mall, banyak hal baru yang menarik yang bisa ditemukan di Mall Sarinah.
100% produk lokal
Mall dengan slogan “The Window of Indonesia” ini jadi tempat promosi bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau brand lokal. Sekitar 500 pelaku UMKM membuka gerainya di pusat perbelanjaan ini. Bahkan mulai dari promosi hingga pemasaran akan dipusatkan di gedung Sarinah.
Anda bisa membeli atau sekadar melihat-lihat produk dari brand lokal tersebut di empat lantai. Lantai dasar dan lantai satu berisi berbagai gerai batik, produk sepatu dewasa, hiasan rumah, perawatan tubuh, dan perhiasan.
Di lantai dua merupakan tempat aneka pakaian, sepatu, tas, kain, dompet, dan aneka kerajinan tangan. Sedangkan furnitur, aksesoris, makanan dan minuman herbal, wayang, serta kerajinan khas Indonesia berada di lantai tiga.
Pasar Nusantara
Jangan berharap menemukan resto waralaba dari negara lain di mall ini seperti dulu. Namun bukan berarti mall Sarinah jadi kurang asyik buat nongkrong. Sebaliknya, Anda bisa nongkrong sambil mencicipi aneka kuliner khas Indonesia di sini.
Anda tinggal turun ke basement dan menuju Pasar Nusantara. Di pusat kuliner ini tersaji beragam makanan tradisional Indonesia yang menggugah selera, seperti ketan durian, nasi tutug oncom, lontong balap Bioskop Ria Surabaya, Kopi Es Tak Kie, dan banyak lagi. Ada sekitar 40 tenant di sentra kuliner ini.
Relief
Sebuah relief bersejarah peninggalan masa pemerintahan Presiden Soekarno dipamerkan di bagian mal yang ramai dilalui pengunjung. Sebelumnya relief yang bergambar penjaja hasil pertanian dan makanan tersebut hanya disimpan di ruang basement.
Relief yang melambangkan keberpihakan ekonomi pada rakyat tersebut menurut catatan sejarah dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta saat awal mall Sarinah dibangun, yaitu sekitar tahun 1962 -1966.
Ruang Budaya
Salah satu yang baru di mall Sarinah ini adalah digunakannya lantai enam sebagai distrik seni. Ruangan ini didedikasikan untuk para seniman sebagai ruang presentasi. Sebagai wakil dari perkembangan seni rupa Indonesia.
Ruang yang disebut dengan Distrik Seni x Sarinah ini mengembangkan konsep placemaking dan kolaborasi ekosistem seni. Sehingga para seniman memiliki wadah untuk berkreasi, bereksperimen, mendistribusi, hingga menjual karyanya.
Skydeck/ amphitheater
Inilah tempat yang diburu para pencinta foto, terutama penikmat senja. Berada di lantai tiga mall Sarinah, skydeck ini memang tempat paling tepat untuk melihat hiruk pikuk Jakarta dari atas. Gedung-gedung pencakar langit dengan bias cahaya oranye saat senja, memang menakjubkan dilihat dari skydeck ini.
Tempat terbuka ini juga dapat digunakan untuk tempat berkumpul berbagai komunitas. Atau dapat juga untuk ekshibisi atau aneka pergelaran dari berbagai komunitas.
Trading House & Export Business Facilitation
Fasilitas yang berada di lantai lima mall tertua di Indonesia ini disediakan bagi para pebisnis untuk melakukan berbagai kegiatan bisnis. Misalnya, bertemu klien atau menandatangani persetujuan, dan apapun yang berkaitan dengan bisnis.
Diutamakan untuk bisnis yang berhubungan dengan ekspor. Misalnya, orang yang melihat kerajinan yang dipamerkan di mall Sarinah lalu ingin bertemu dengan pengrajinnya untuk berdiskusi mengenai kerja sama bisnis, dapat menggunakan fasilitas tersebut.
Lokasi Mall Sarinah
Berada di jantung kota Jakarta, lokasi Sarinah sangat strategis.
Sedari awal mall Sarinah memang dibuat sebagai salah satu proyek mercusuar Presiden Soekarno. Tak heran bila mall ini dibangun di lokasi yang amat sangat strategis, di daerah elite, di tengah kota Jakarta, tepatnya di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Mall Sarinah berada di pinggir jalan utama Jakarta, yaitu Jalan M.H Thamrin. Daerah ini merupakan pusat bisnis, di mana sepanjang jalan berjejer gedung-gedung perkantoran. Karena berada di jalan utama, mall Sarinah sangat mudah diakses, baik oleh kendaraan pribadi maupun menggunakan transportasi publik.
Menggunakan kendaraan pribadi
Sangat mudah mencapai mall Sarinah dengan kendaraan pribadi. Dari arah Selatan Anda tinggal menuju Jalan Sudirman yang langsung berbatasan dengan Jalan M.H Thamrin. Lokasi gedung Sarinah ada di sebelah kanan.
Sedangkan dari arah Timur Anda bisa mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat atau Monumen Nasional (Monas) untuk menuju ke Jalan M.H Thamrin yang berbatasan langsung dengan Jalan Medan Merdeka Barat.
Menggunakan bus Transjakarta
Halte busway terdekat dari mall Sarinah adalah halte Sarinah, jaraknya sekitar 300 meter dari pintu masuk. Untuk mencapai halte tersebut Anda bisa menggunakan bus Transjakarta jurusan:
- Blok M – Kota (koridor 1)
- Ragunan – Monas (koridor 1-6)
- Pulogadung – Bundaran Senayan (koridor 2-1)
- Kalideres – Bundaran Senayan (koridor 3-1)
Menggunakan MRT
Mall Sarinah juga sangat mudah diakses menggunakan Mass Rapid Transportation (MRT). Anda tinggal turun di Stasiun Bundaran HI F. Jarak dari stasiun ini ke mall Sarinah hanya 500 meter. Anda bisa memilih jalan kaki atau menaiki bus Transjakarta jurusan Blok – Kota atau Ragunan – Monas.
Menggunakan commuter line
Jika Anda pengguna kereta listrik (KRL), Anda tinggal menggunakan kereta jurusan Sudirman lalu berhenti di Stasiun Dukuh Atas (Sudirman). Dari stasiun tersebut Anda melanjutkan perjalanan menggunakan bus Transjakarta dengan berjalan menyusuri jembatan penyeberangan menuju halte bus TransJakarta.
Sejarah Mall Sarinah
Sebagai mall pertama di Indonesia mall Sarinah memiliki cerita yang sangat menarik.
Presiden Soekarno memiliki peran yang sangat besar dalam lahirnya mall Sarinah. Beliau menggagas berdirinya mall pertama di Indonesia tersebut dengan harapan dapat mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia yang saat itu tengah terpuruk.
Pada 23 April 1963 mulailah dilakukan pemancangan fondasi pertama gedung tersebut oleh PT Departemen Store Indonesia, yang kelak berganti nama menjadi Sarinah. Dana untuk pembangunan gedung ini berasal dari pampasan perang Jepang, dan dibangun oleh Obayashi Corporation dan Adhi Karya.
Waktu pembangunan gedung ini memakan waktu sekitar tiga tahun. Dan baru diresmikan menjelang Presiden Soekarno lengser, yaitu pada 15 Agustus 1966. Walaupun sebenarnya serah terima gedung ini kepada PT Departemen Store Indonesia telah dilakukan setahun sebelumnya, yaitu pada 22 Desember 1965.
Saat awal dibuka, mall ini hanya menggunakan tiga lantai untuk menjual berbagai produk lokal. Lantai satu merupakan tempat perlengkapan pria dan wanita, perlengkapan listrik dan penerangan. Lantai dua berisi barang-barang tekstil, konveksi, dan mainan anak.
Sedangkan lantai tiga menyediakan perlengkapan rumah tangga dan alat tulis. Meski hanya tiga lantai, Sarinah saat itu telah menjadi pelopor bisnis ritel modern di Indonesia.
Nama Sarinah sendiri diberikan oleh Presiden Soekarno dari nama pengasuhnya saat ia kecil. Kebesaran jiwa pengasuhnya tersebut menjadi inspirasi cikal bakal mall Sarinah. Selanjutnya, pada tahun 1978, nama Sarinah juga digunakan sebagai pengganti nama PT Departemen Store Indonesia, menjadi PT Sarinah (persero).
PT Sarinah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kepemilikan 100 persen penuh dikuasai oleh negara. Dan setelah lima dekade, PT Sarinah telah melebarkan sayap dengan membentuk sejumlah anak usaha. Gerai Sarinah pun kini ada di Semarang dan Malang.
Subscribe, follow Facebook Page Lapakfjbku dan ikuti terus lapakfjbku.com untuk mendapatkan informasi, juga inspirasi terbaru dan setiap hari Anda semakin seru!