Biaya tetap merupakan jenis biaya yang tidak mengalami perubahan atau bersifat statis. Dalam akuntansi, biasanya biaya tetap akan dikenakan saat tidak ada kegiatan atau produksi, maupun ketika ada banyak kegiatan. Contoh biaya tetap ialah gaji pegawai, uang sewa gedung, serta biaya cukai.
Biaya tersebut harus selalu dibayarkan perusahaan atau pelaku bisnis, meski tidak menghasilkan output barang atau jasa. Sederhananya, biaya tetap adalah pengeluaran yang harus dibayar oleh perusahaan dalam kondisi apa pun. Berikut penjelasan detailnya yang bisa Anda temukan di artikel ini:
Daftar Isi Tulisan
Apa Itu Biaya Tetap?
Biaya tetap salah satu biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan. (Foto: Ramsey Solutions)
Biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung akan perubahan volum barang atau jasa yang dihasilkan.
Biaya tetap tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu.
Biaya tetap juga tidak terpengaruh sama sekali dari perubahan-perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.
Biaya tetap contohnya seperti gaji karyawan. sewa gedung, hingga biaya cukai.
Biaya-biaya tersebut harus selalu dibayarkan meskipun perusahaan tidak menghasilkan output barang atau jasa apa pun.
Pada penyusunan laporan, biaya tetap dialokasikan atau dicatat di bagian pengeluaran tidak langsung pada laporan laba rugi yang berkaitan dengan laba operasi.
Biaya tetap merupakan salah satu biaya yang rutin dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis.
Sama halnya saat membeli rumah, juga ada biaya-biaya lain yang mesti dibayar selain harga rumah.
Jenis-Jenis Biaya Tetap
Committed fixed cost dan discretionary fixed cost adalah jenis biaya tetap. (Foto: Top Draw Inc)
Biaya tetap mempunyai 2 jenis antara lain:
Committed Fixed Cost
Committed Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga eksistensi perusahaan.
Biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi perusahaan.
Misalnya seperti gaji karyawan, biaya asuransi, biaya pajak bangunan, dan sebagainya.
Biaya jenis ini bersifat jangka panjang dan tidak semena-mena diubah begitu saja.
Oleh karena itu, menentukan biaya tetap harus dilakukan secara seksama dengan perhitungan yang benar.
Discretionary Fixed Cost
Discretionary Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap kebijakan adalah biaya yang dikeluarkan tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan.
Biaya tetap kebijakan bersifat jangka pendek dan dapat diubah sewaktu-waktu bila terjadi perubahan biaya diluar perkiraan manajemen.
Contoh biaya tetap jenis ini adalah biaya pemasangan iklan, riset, pelatihan karyawan, hubungan masyarakat, dan sebagainya.
Tips Lapakfjbku.com
Biaya tetap mempunyai 2 jenis antara lain committed fixed cost dan discretionary fixed cost.
Contoh Biaya Tetap
Biaya listrik adalah salah satu contoh biaya tetap. (Foto: Moving.com)
Biaya Sewa Gedung
Contoh biaya tetap pertama adalah pengeluaran untuk sewa properti, seperti gedung, tanah, dan sebagainya.
Meski pendapatan perusahaan Anda sedang turun, Anda tetap perlu membayar sewa gedung, tanah, dan semacamnya, bukan?
Selain biaya sewa, biaya beli properti juga termasuk dalam contoh biaya tetap.
Biaya Asuransi
Contoh kedua biaya tetap adalah biaya asuransi.
Sekali mengikuti program asuransi, perusahaan akan terikat membayar premi, bagaimanapun kondisi finansialnya.
Selain itu, jumlah biaya asuransi biasanya tetap tiap bulan, sehingga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.
Pajak Bumi dan Bangunan
Contoh ketiga biaya tetap adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Asal luas propertinya tidak bertambah, nominal PBB yang perlu dibayar perusahaan tiap tahun tidak akan meningkat.
Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan adalah contoh biaya tetap yang sebenarnya juga dapat dikategorikan sebagai biaya variabel.
Oleh karena itu, banyak orang menyebut biaya penyusutan/depresiasi sebagai mixed cost atau biaya campuran.
Pada dasarnya, biaya penyusutan dihitung akuntansi setiap tahun, sehingga sah dikategorikan sebagai biaya tetap.
Meski demikian, ada dua hal yang membuat nominal biaya penyusutan jadi berbeda, yaitu jumlah produksi per tahun dan metode perhitungan depresiasinya.
Tagihan Air & Listrik
Sama seperti biaya penyusutan, sebenarnya tagihan air dan listrik juga dapat dikategorikan sebagai biaya tetap maupun variabel.
Semakin tinggi produksi perusahaan, tagihan air dan listrik niscaya juga akan semakin bertambah.
Meski demikian, tagihan air dan listrik perusahaan tidak akan berubah jadi Rp0 saat aktivitas produksi berhenti.
Meski sedang berhenti beroperasi, ada tagihan air dan listrik minimum wajib dibayarkan perusahaan per bulan, sehingga tagihan tersebut juga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.
Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap dan biaya variabel memiliki dua hal yang berbeda. (Foto: Patriot Software)
Setelah membahas pengertian biaya tetap dan variabel, perbedaannya sebagai berikut:
Poin pertama perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi waktu terjadinya.
Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak terjadi tiap hari, melainkan sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali.
Sementara itu, biaya variabel adalah pengeluaran dengan rentang waktu lebih pendek, bisa seminggu sekali bahkan tiap hari.
- Dari Segi Nominal Pembayaran
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel berikutnya dapat Anda lihat dari nominal pembayarannya.
Biasanya, nominal biaya tetap jauh lebih besar daripada variabel. Walau perusahaan dalam kondisi profitabilitas 0 sekalipun, nominal biaya tetap tidak akan berubah.
Berbeda halnya dengan nominal biaya variabel yang jauh lebih kecil dan dapat diatur menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan.
- Dari Segi Hubungan dengan Produksi
Selanjutnya kita akan membahas perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dari keterkaitannya dengan produksi.
Pada dasarnya, biaya tetap adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi barang.
Apabila terjadi pengurangan produksi, nominal biaya tetap tidak akan berubah.
Sebaliknya, biaya variabel sangat berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan.
- Dari Segi Pencatatan Akuntansi
Jika Anda sering membaca laporan keuangan, Anda mungkin tahu kalau beberapa perusahaan membuat laporan biaya variabel tersendiri, terutama yang bergerak di bidang manufaktur.
Laporan biaya variabel adalah laporan yang bisa dikeluarkan setiap hari, seminggu, atau sebulan sekali sesuai alur keluar masuk produk.
Sebaliknya, intensitas pelaporan biaya tetap adalah sangat jarang, bisa sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali.
- Dari Segi Penentuan Harga
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel terakhir adalah dari segi penentuan harga.
Meski jumlahnya besar, biaya tetap adalah salah satu komponen biaya sangat jarang digunakan sebagai dasar penentuan harga produk.
Biasanya, jumlah total biaya tetap adalah benchmark dasar biaya perusahaan saat aktivitas bisnisnya di tingkat 0.
Beda halnya dengan biaya variabel, yang menjadi salah satu dasar penentuan harga barang.
Cara Menghitung Biaya Tetap
Biaya tetap mempunyai rumus tersendiri dalam menghitung biaya tetap. (Foto: Shopify)
Sebelum anda menghitung biaya tetap, ketahui terdahulu rumus menghitungnya.
Adapun rumus biaya tetap adalah sebagai berikut:
Fixed Cost (FC) = Total Cost (TC) – (Unit Variable Cost (UVC) X Quantity)
Di bawah ini merupakan contoh cara menghitung rumus biaya tetap:
Per Juni 2021, PT. A menghabiskan biaya produksi sebesar Rp500 juta, dengan kuantitas produksi sebesar 25 ribu barang dan biaya variabel Rp15 ribu per produknya. Maka perhitungan biaya tetapnya adalah:
Fixed Cost Januari 2022 PT. A
= Rp500,000,000 – (25.000 X Rp15,000)
= Rp500,000,000 – Rp375,000,000
= Rp125,000,000
Jadi, biaya tetap PT. A pada bulan Januari 2022 adalah sebesar Rp125 juta.
Subscribe, follow Facebook Page Lapakfjbku dan ikuti terus lapakfjbku.com/ untuk mendapatkan informasi, juga inspirasi terbaru dan setiap hari Anda semakin seru!