Pada sebagian pasangan, kehamilan bisa datang dengan mudah. Sementara itu, ada sebagian pasangan lainnya yang membutuh usaha lebih banyak untuk bisa hamil. Program hamil dapat dilakukan sebagai upaya agar pasangan mendapatkan keturunan.
Tak perlu menunggu bertahun-tahun untuk mulai melakukan program hamil. Bahkan, pasangan muda yang baru menikah beberapa bulan juga bisa melakukan program hamil jika memang menginginkan segera punya anak.
Program hamil adalah sederet upaya yang dilakukan pasangan untuk mempercepat terjadinya proses kehamilan. Program hamil bisa dilakukan secara alami maupun secara buatan dengan mengandalkan teknologi. Untuk memperbanyak informasi Anda mengenai program hamil untuk pasangan muda, artikel ini akan membahas panduan menjalankan program hamil yang tepat dan plus minus program hamil di rumah sendiri vs rumah orang tua.
Daftar Isi Tulisan
1. Pengertian Program Hamil
Program hamil adalah rangkaian langkah yang harus diikuti oleh pasangan yang memiliki rencana untuk menjalani proses kehamilan. Langkah awal dari program ini umumnya berupa diskusi dan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui berbagai risiko pada ibu dan bayi ketika menjalani masa kehamilan.
Untuk melancarkan program ini, seperti dilansir dari Alodokter, Anda sangat disarankan untuk mengumpulkan kembali secara lengkap data riwayat kesehatan, terutama jenis penyakit yang dapat meningkatkan risiko komplikasi saat kehamilan. Asma, diabetes dan hipertensi dan penyakit lain yang telah diketahui sejak dini akan membuat dokter melakukan tindakan pengobatan sebelum memasuki masa kehamilan.
2. Cara Program Hamil yang Tepat
Program hamil sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter yang kompeten atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Setidaknya, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan program hamil apapun, termasuk program hamil paling sederhana, yaitu berhubungan intim secara teratur. Ada faktor lain yang menentukan keberhasilan kehamilan selain masuknya sperma ke dalam sistem reproduksi perempuan, yaitu usia pasangan dan waktu berhubungan intim.
Bagi perempuan, usia di bawah 35 tahun akan memberikan peluang lebih besar untuk terjadinya kehamilan. Perempuan di bawah usia 35 tahun umumnya masih memiliki banyak sel telur yang sehat dan siap dibuahi.
Selain usia subur, jangan abaikan juga masa subur ataupun waktu terbaik untuk berhubungan intim. Masa subur ini disebut juga sebagai periode ovulasi. Tidak yakin kapan masa subur itu datang? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan mempelajari cara menghitung masa subur berdasarkan siklus menstruasi.
3. Makanan untuk Program Hamil
Supaya program hamil sukses, ada upaya yang dilakukan dari luar maupun dari dalam tubuh. Contohnya, Anda harus memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh karena kesehatan sel telur perempuan juga ditentukan oleh makanan yang dikonsumsi.
Karbohidrat, protein, serta lemak dikonsumsi secara seimbang saat Anda sedang menjalankan program hamil. Dilansir dari Foxnews, penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi satu porsi atau lebih produk olahan susu tinggi lemak dalam sehari, memiliki tingkat kegagalan ovulasi 27 persen lebih rendah dibandingkan perempuan yang mengonsumsi produk olahan susu rendah lemak.
Tak kalah penting, protein juga diketahui dapat membantu meningkatkan kesuburan pada lelaki dan perempuan. Daging, selain tinggi protein, juga mengandung zat besi yang berperan dalam membantu proses ovulasi yang normal.
Mengenai karbohidrat, pilihlah karbohidrat yang tinggi serat. Selain merupakan sumber energi, karbohidrat tinggi serat seperti gandum utuh, oatmeal, dan beras merah juga dapat membantu menurunkan berat badan. Menurut Kompas.com, Anda juga harus menghindari junk food yang berpotensi membuat tubuh menumpuk asam lemak yang dapat mengurangi kualitas ovum.
4. Asam Folat untuk Program Hamil
Salah satu nutrisi yang penting untuk mendukung kehamilan adalah asam folat yang merupakan salah satu jenis vitamin B kompleks. Pada perempuan yang sedang melakukan program hamil, asam folat berguna untuk membantu pembentukan saraf pusat bayi di awal kehidupannya.
Kecukupan asam folat akan membantu mencegah terjadinya kecacatan pada otak dan saraf janin. US Center for Disease Control, seperti dilansir dari Drugs, menyebutkan bahwa perempuan hamil membutuhkan asam folat sebanyak 0,4 mg setiap hari.Asam folat bisa didapatkan dari berbagai makanan sehari-hari, seperti sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, atau buah-buahan seperti melon, pisang, dan lemon.
5. Folavit untuk Program Hamil
Jika Anda khawatir tak bisa mendapat asupan asam folat banyak dari makanan sehari-hari, Anda bisa mengonsumsinya dalam bentuk suplementasi asam folat, misalnya Folavit. Saat dikonsumsi oleh perempuan hamil ataupun yang sedang menjalankan program hamil, Folavit dapat membantu mencukupi kebutuhan harian asam folat.
Dilansir dari Popmama, dosis yang disarankan pada Folavit tergantung kondisi tertentu. Pada wanita yang sedang menjalani program hamil, ibu hamil dan menyusui, Folavit 800 mcg dapat diberikan satu kali sehari. Namun Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kebutuhan asam folat ini.
6. Vitamin untuk Program Hamil
Selain asam folat, vitamin lainnya juga tak kalah penting untuk mendukung kesuksesan program hamil yang Anda lakukan. Contohnya, vitamin A untuk membantu pertumbuhan gigi dan tulang janin, vitamin B1 membantu mengatur sistem saraf dan meningkatkan energi, vitamin B6 membantu produksi sel darah merah, hingga vitamin C yang membantu menjaga daya tahan tubuh Anda agar terhindar dari berbagai infeksi.
Vitamin bisa didapatkan dari sumber makanan sehari-hari, terutama sayur dan buah-buahan. Agar penyerapan vitamin maksimal di dalam tubuh, pastikan Anda mengolah berbagai makanan dengan cara yang baik, misalnya dengan menghindari menggoreng dalam minyak banyak yang akan melarutkan kandungan vitamin A atau merebus sayur terlalu lama yang akan menghilangkan kandungan vitamin B dan C.
7. Glutavia untuk program hamil
Glutavia merupakan gabungan dari tiga jenis zat gizi, yaitu glutation, kolagen, dan premiks vitamin. Selain dikenal dengan manfaatnya untuk kecantikan, Glutavaia juga dikonsumsi untuk mendukung program hamil.
Glutation merupakan jenis antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari berbagai kerusakan akibat radikal bebas. Sementara itu, kolagen merupakan protein penting yang menjaga tubuh tetap awet muda dan berfungsi seperti perekat dalam pembangunan tulang, gigi, sendi otot, dan kulit. Tambahan premiks vitamin membuat manfaat suplemen ini semakin lengkap dalam mendukung kerja organ tubuh. Jenis vitamin yang terkandung di dalam Glutavia antara lain adalah vitamin A, B, C, dan E.
8. Memilih program Hamil Buatan yang Paling Tepat
Jika program hamil secara alami gagal dilakukan, setelah itu program hamil secara buatan bisa dilakukan. Ada beberapa pilihan yang umumnya dilakukan, yaitu inseminasi buatan dan bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization). Proses ini tidak mudah karena akan ada sederet pemeriksaan dan persiapan yang harus dilakukan.
Program hamil yang berhasil untuk satu pasangan mungkin saja tidak berhasil untuk Anda. Jadi, diperlukan pemeriksaan mendalam apakah Anda dan pasangan cocok dengan satu program hamil tertentu.
9. Olahraga untuk mendukung program hamil
Olahraga merupakan salah satu faktor yang membantu memperbaiki kesuburan dan mempercepat terjadinya kehamilan. Hal itu karena olahraga dapat membantu meningkatkan serta memperbaiki metabolisme tubuh, melancarkan sirkulasi darah, dan meningkatkan produksi hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan sel telur.
Jenis olahraga yang dipilih sebagai pendukung program hamil tentu tak bisa sembarangan. Menurut studi, olahraga dengan intensitas sedang dapat membantu meningkatkan kesuburan perempuan. Anda bisa memilih yoga, pilates, berenang, atau sekadar jalan kaki bersama pasangan. Hindari melakukan olahraga yang terlalu berat, karena dikhawatirkan justru dapat mengganggu proses ovulasi dan meningkatkan risiko keguguran.
10. Hindari stres saat program hamil
Melakukan program hamil bisa saja menimbulkan stres pada pasangan. Apalagi jika program hamil berlangsung lama. Berhati-hatilah karena kondisi stres dapat mengganggu keberhasilan program hamil. Selain menjalin kedekatan emosional yang lebih mendalam dengan pasangan, Anda disarankan untuk melakukan konseling ketika Anda atau pasangan mulai merasakan stres ataupun depresi.
Tips Lapakfjbku.com
Olahraga bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah stres berkepanjangan, karena dapat melepaskan hormon endorfin yang menimbulkan perasaan bahagia. Anda juga bisa melakukan relaksasi pikiran seperti meditasi.
11. Plus Minus Program Hamil di Rumah Sendiri vs Rumah Orang Tua
Tidak dipungkiri, terkadang desakan orang tua yang ingin segera menimang cucu menjadi salah satu faktor pemicu stres pada pasangan yang belum dikaruniai anak. Dalam kondisi seperti ini, bukan tak mungkin Anda akan merasa semakin tertekan saat berada di dekat mereka. Godaan untuk berpisah dengan orang tua kadang muncul karena ingin merasa tenang saat menjalankan program hamil berdua pasangan. Namun, apakah ini keputusan yang bijak?
Tentu Anda harus membuat daftar plus dan minus menjalankan program hamil di rumah sendiri atau di rumah orang tua. Jika Anda memilih tetap bertahan di rumah orang tua, Anda bisa memfokuskan keuangan pada program hamil yang sedang dijalankan. Program hamil sudah cukup menguras biaya, bayangkan jika Anda harus pindah rumah dari tempat orang tua. Selain harus memikirkan biaya sewa atau uang cicilan, Anda juga harus berkutat dengan biaya dapur rumah Anda sendiri. Sudah siapkah Anda?
Meskipun begitu, menjalankan program hamil di rumah sendiri bersama pasangan tentu juga baik untuk kesehatan mental Anda berdua. Program hamil adalah pilihan yang sudah Anda buat bersama, sehingga apapun jalan yang harus dilalui, sebaiknya dijalankan berdua.
Subscribe, follow Facebook Page Lapakfjbku dan ikuti terus lapakfjbku.com untuk mendapatkan informasi, juga inspirasi terbaru dan setiap hari Anda semakin seru!