Ada banyak tempat wisata yang kadang mempunyai cerita unik bahkan hingga cerita seram. Nah, yang satu ini malah ada beberapa tempat wisata yang konon katanya bisa membuat pasangan bisa tidak langgeng bahkan berpisah. Itu semua karena datang ke 13 tempat wisata ini. Mau tahu apa 13 Tempat Wisata Yang Konon Membuat Hubungan Tak Langgeng itu?
1. Baturaden
Baturaden adalah taman wisata yang terletak di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, selain itu juga bisa tempuh dari Purwokerto, Jawa Tengah.
Selain wana wisata, di Baturaden juga terdapat air terjun dan goa yang sangat cantik.
Nama tempat ini berasal dari seorang anak bupati (Raden) yang ketahuan pacaran dengan anak pembantu (Batur).
Karena hubungan mereka tidak disetujui, mereka berdua putus hubungan di sebuah hutan, yang kemudian dinamakan Baturaden.
Namun jangan coba-coba ke sini dengan pasangan, karena beredar mitos kalau pacaran di tempat ini bikin putus.
Percaya atau tidak, biasanya dua minggu sesudah datang bersama pasangan ke Baturaden, kebanyakan dari mereka putus cinta.
2. Bukit Cinta
Bukit Cinta terletak di tepi Danau Rawa Pening, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru.Di tempat yang terkenal teduh dan sejuk ini terdapat mitos kalau bukan muhrim yang datang ke sana, maka hubungan mereka akan kandas di tengah jalan.
Meski begitu, beberapa pasangan justru membuktikan kalau mereka justru naik ke pelaminan setelah datang ke tempat ini. Mana mitos yang benar? silahkan dibuktikan sendiri.
3. Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor terletak di jantung Kota Bogor, tempatnya sejuk dan di sana terdapat banyak tumbuhan langka. Selain sebagai tempat wisata, juga bisa menjadi tempat anak-anak untuk belajar tentang alam dan tumbuhan.
Namun siapa sangka dibalik kesejukan tempat tersebut, ternyata terdapat sebuah mitos.
Barang siapa yang datang ke situ dalam kondisi lajang, maka akan mendapatkan jodoh bila duduk dibawah pohon jodoh.
Dan sebaliknya, bila datang ke tempat itu dalam keadaan berpasangan, maka akan kandas jalinan asmaranya bila menyebrang di jembatan warna merah yang letaknya paling utara.
Percaya atau tidak? yang jelas Kebun Raya Bogor adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi bila sedang berada di kota hujan itu.
4. Coban Rondo
Wisata air terjun yang terletak di wilayah Pujon,Kabupaten Malang ini terkenal dengan keindahannya.
Nama Coban Rondo sendiri berasal legenda seorang putri bernama Dewi Anjarwati yang merenungi nasibnya di batu besar di bawah air terjun setelah menjadi janda (rondo, bahasa Jawa) karena ditinggal mati Raden Baron Kusumo.
Entah dari mana awalnya, tempat wisata ini dikenal ‘angker’ bagi mereka yang pacaran di tempat itu. Banyak yang mengaku putus setelah pergi berdua ke air terjun setinggi 84m tersebut.
5. Grajakan Nglirip, Tuban
Grajakan Nglirip adalah sebuah wisata air terjun yang terletak di Kabupaten Tuban, tepatnya 36km dari pusat kota Tuban.
Air terjun setinggi 30m ini ternyata menyimpan sebuah mitos, barang siapa yang datang ke tempat ini dengan pasangan tidak resmi, maka dalam waktu 40 hari akan putus hubungan.
Mitos itu dipercaya oleh banyak orang, bahkan ada yang ekstrim mengatakan bila sudah bosan dengan pasangan, bawa saja ke Grajakan Nglirip.
Niscaya 40 hari kemudian akan putus hubungan. Mitos itu lebih kuat lagi berpengaruh kepada pasangan yang akan menikah, dan pasangan belum menikah yang berciuman di tempat itu.
6. Candi Prambanan
Candi Prambanan terkenal dengan legenda Roro Jonggrang yang meminta seribu candi dalam semalam bila Bandung Bondowoso ingin meminangnya.
Bandung Bondowoso menyanggupi permintaan tersebut dan minta bantuan banyak jin untuk melancarkan pembangunan seribu candinya.
Namun ternyata Roro Jonggrang mengkhianati perjanjian tersebut, dan Bandung Bondowoso yang marah mengutuk Roro Jonggrang menjadi pelengkap candi ke seribu.
Ia juga mengutuk semua gadis yang membantu Roro Jonggrang akan menikah di usia lanjut.
Legenda itu yang kemudian berkembang menjadi mitos yang menyatakan bahwa setiap pasangan kekasih yang datang ke Candi Prambanan akan putus.
Namun banyak orang yang tidak mempercayai mitos tersebut, tetapi pulang dari Candi Prambanan kemudian putus.
7. Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Desa candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Dinamakan Gedong Songo karena memang ada 9 candi di kawasan tersebut.
Percaya atau tidak, bila berada di kawasan candi ini, jangan coba-coba untuk menggombal kepada pasangan.
Karena bila mengeluarkan rayuan gombal, dipercaya akan membuat hubungan percintaan akan putus di tengah jalan.
8. Pantai Balekambang
Pantai berpasir putih ini terletak di daerah Malang Selatan, Jawa Timur.
Tepatnya di Kecamatan Bantur, sekitar 65km dari pusat kota Malang.
Pantai yang terkenal dengan pasir putih dan Pura yang ada di pulau kecil di bibir pantainya ini ternyata menyimpan sebuah mitos.
Barang siapa pacaran di tempat ini, niscaya akan putus, namun hal itu tidak berlaku untuk pasangan suami istri.
Tidak ada yang tahu dari mana mitos itu berasal, namun beberapa orang sudah membuktikan.
9. Tanjakan Cinta
Tanjakan Cinta adalah nama sebuah tempat di Gunung Semeru, tepatnya di bagian barat Ranu Kumbolo, pada jalur pendakian menuju puncak Mahameru.
Legenda tempat ini berawal dari dua sejoli yang sudah bertunangan, mendaki gunung Semeru bersama.
Ketika melewati jalur ini, cowoknya sudah sampai di atas lebih dulu. Si cewek yang kepayahan, jatuh terguling dan meninggal dunia.
‘Barang siapa yang bisa terus berjalan tanpa henti hingga di atas bukit dan tanpa menoleh ke belakang.
Jika sedang pacaran, maka akan berakhir bahagia.
Bila berhenti di tengah-tengah, maka hubungan itu akan putus’.
Itu adalah mitos yang beredar di Tanjakan Cinta.
Meski begitu, banyak pasangan yang tetap awet meski sering berhenti ketika mendaki tanjakan ini. Namun juga tidak sedikit yang putus setelah gagal mendaki tanpa henti di tanjakan ini.
10. Tanah Lot, Bali
Tanah Lot merupakan sebuah pantai destinasi wisatawan yang cukup difavoritkan, sebab disana terdapat sebuah pulau dengan pura yang dijaga oleh ular suci. Konon ular ini bisa mengabulkan doa orang yang berkunjung ke sana. Namun untuk sepasang kekasih, oleh masyarakat setempat tidak dianjurkan masuk ke dalam pura dan menemui si ular-ular suci tersebut sebab akan menyebabkan putus hubungan.
11. Pantai Parangtritis
Oleh masyarakat Jawa, pantai yang sangat terkenal kaya mitos ini dianggap sebagai daerah kekuasaan Nyi Loro Kidul si Ratu Pantai Selatan. Selain larangan untuk memakai pakaian hijau selama berada di pantai tersebut baik saat berenang, juga tidak dianjurkan oleh sepasang kekasih yang sedang berkencan. Mereka akan putus hubungan jika melanggar kepercayaan ini. Namun, ironisnya, tempat ini menjadi salah satu spot romantis sepasang kekasih untuk menghabiskan waktu kencannya meski itu malam hari.
12. Beringin Kembar – Alkid (alun-alun kidul yogya)
Warga Jogja atau wisatawan yang pernah berkunjung ke Alun-Alun Selatan pasti pernah mendengar mitos beringin kembar. Mitos yang populer di tengah masyarakat tersebut berbunyi, siapapun yang bisa melewati celah di antara dua beringin maka keinginannya akan menjadi kenyataan, termasuk jodoh bila anda berkeinginan pacar anda menjadi jodoh anda kelak dan anda berhasil melewatiya maka kalian berjodoh, begitupun sebaliknya kalo agan sedang pacaran dan gagal melewati beringin kembar dengan mata tertutup maka hubungan bakal kandas. Mitos tersebut dilatarbelakangi oleh dua cerita yang ada di tengah masyarakat. Berikut ini adalah dua versi cerita tersebut.
Versi I
Ketika sultan Hamengkubuwono I bertahta, ada sebuah cerita seputar perkimpoian. Putri Sultan akan dipinang oleh seorang lelaki. Namun Sang Putri tidak menyukainya. Untuk menolak secara halus, sang Putri meminta syarat: Jika ingin menikahinya, maka lelaki tersebut harus bisa berjalan dengan mata ditutup dari Pendopo yang ada di sebelah utara Alun-alun Kidul melewati dua beringin kembar ditengah alun alun dan finish di pendopo yang ada di sebelah selatan alun alun kidul.
Siasatnya berhasil. Laki-laki tersebut gagal melewati beringin. Kemudian Sultan mengatakan bahwa yang bisa melewati dua beringin tersebut hanyalah pemuda yang hatinya benar-benar bersih dan tulus. Sampai pada akhirnya datang seorang pemuda dari Siliwangi yang berhasil melewati rintangan yang disyaratkan oleh Putri Sultan.
Versi II
Ada sebuah kepercayaan bahwa pohon beringin kembar yang terdapat di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta merupakan sebuah gerbang menuju laut selatan. Kepercayaan ini berkembang di bawah kekuasaan Sultan Hamengkubuwono VI. Warga di sekitar Keraton sangat memercayai hal tersebut. Namun, hanya orang dengan hati yang bersih saja yang mampu melihat dan melewati gerbang di antara dua beringin tersebut.
13. Pulau Kemaro, Palembang, Sumatra Selatan
Jembatan Ampera membentang di atas Sungai Musi. Cahayanya berpendar mempercantik malam, mengisi kota dengan warna-warni gemerlap. Berlayarlah sekitar 6 kilometer dari jembatan, pulau mungil yang mengapung-apung sudah menunggu.
Penduduk setempat mengenalnya dengan Pulau Kemaro. Delta kecil tak berpenghuni namun disinggahi kuil dan pagoda megah sembilan lantai. Semakin gelap langit, semakin cantik Pulau Kemaro dibuatnya. Tak kalah dengan Jembatan Ampera, pagoda pancarkan sinar yang didominasi warna merah dan emas. Lanskap yang ditawarkan sangat romantis bagi pasangan.
“Untuk kesini bisa naik perahu dari dermaga di dekat Benteng Kutobesak, per orang dikenakan biaya Rp50 ribu,” kata Toha, pemandu wisata Palembang, sekaligus anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia.
Pulau Kemaro memang bisu. Tak bisa berkata banyak tentang kisah romantis yang pernah bergulir. Menurut legenda, seorang Pangeran Tiongkok bernama Tan Bun Ann pernah jatuh cinta pada Putri Palembang, Siti Fatimah. Ia adalah pangeran kaya raya yang datang ke tanah Sumatera untuk berdagang.
Lamaran Tan Bun Ann diterima di Kerajaan Sriwijaya dengan satu syarat, pangeran itu harus menyediakan sembilan guci berisi emas. Keluarga pangeran menyetujui dan segera mengirimkan syarat itu dari negeri Cina. Untuk mengurangi risiko perampasan oleh bajak laut, guci berisi emas tersebut ditutupi oleh asinan sawi.
Merasa penasaran dengan isi guci, Tan Bun Ann memeriksanya. Betapa terkejutnya ia ketika tau bahwa guci hanya berisi asinan sawi. Tan Bun Ann kesal, spontan membuang semua guci ke dalam sungai. Namun guci yang terakhir pecah sebelum tercebur dan berserakanlah emas-emas tersebut.
Melihat kecerobohannya itu, Tan Bun Ann marah pada diri sendiri dan memutuskan untuk terjun ke sungai. Karena tak muncul kembali ke permukaan, pengawalnya ikut terjun mencarinya. Setelah dua orang tersebut tenggelam, Siti Fatimah berinisiatif terjun dengan niat membantu sambil berkata, “Jika ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka di situlah kuburan saya.”
Sejak saat itu, ketiganya tidak pernah lagi muncul ke permukaan. Beberapa hari setelah kejadian, munculah tumpukan tanah di tepi Sungai Musi. Lama kelamaan, tumpukan tanah melebar jadi sebuah pulau yang kini dikenal sebagai Pulau Kemaro.
“Di pulau itu ada pohon cinta yang dikeramatkan, di sebelah pagoda juga dituliskan mitos itu”
Mendalamnya perpisahan mereka berdua, menguatkan mitos bahwa pasangan yang sedang jatuh cinta dan datang ke pulau ini, kebersamannya akan dipisahkan oleh maut. Tapi mitos itu tak mematahkan niat wisatawan untuk berkunjung.
“Justru mitos daya tariknya, orang luar negeri tertarik dengan mitos, saya sering bawa tamu dari Singapura dan Thailand, mereka bersembahyang di sini,”
Kisah Tan Bun Ann pun terdiri dari dua versi, yakni versi China dan versi Pelembang. Dalam versi China, Tan Bun Ann dikatakan telah menjadi suami Istri Fatimah.