Evaporasi Adalah Perubahan Siklus Hidrologi, Ini Proses dan Penjelasannya

Evaporasi adalah salah satu tahapan siklus hidrologi, yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Penguapan atau evaporasi adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan.

Evaporasi adalah proses di mana air yang ada di laut, rawa, sungai dan lainnya menguap karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Dalam hal ini, air diubah menjadi uap air atau gas, sehingga bisa naik ke atmosfer. Untuk lebih jelasnya, maka artikel ini akan membahas mengenai.

  • Jenis-jenis Proses Hidrologi
  • Faktor yang Mempengaruhi Proses Evaporasi
  • Evaporasi dan Siklus Air

Energi panas yang dimiliki oleh matahari membuat air yang berada di laut, sungai,danau, dan sumber air di permukaan bumi lainnya mengalami proses evaporasi atau yang biasa dikenal dengan penguapan. Mau punya rumah di kawasan yang sejuk, tidak panas?

Jenis-jenis Proses Hidrologi

Proses siklus hidrologi dapat berjalan secara kontinu.
Proses siklus hidrologi dapat berjalan secara kontinu. (Foto: WordPress)

Siklus hidrologi merupakan suatu sirkulasi air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Proses siklus hidrologi dapat berjalan secara kontinu disebabkan oleh sinar matahari. Dimana air menguap, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es, hujan gerimis atau kabut.

Setelah itu menuju bumi dengan air dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Siklus hidrologi berperan sebagai penyimpan ketersediaan air terjaga, mengatur suhu lingkungan, menjaga cuaca hujan, dan menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Siklus hidrologi ini berinteraksi dengan beberapa komponen, yaitu hujan, aliran batang dan tetesan daun, infiltrasi aliran bawah permukaan, absorpsi oleh tanaman, aliran permukaan, evaporasi, dan transpirasi. Berikut 9 tahapan siklus hidrologi yang perlu Anda ketahui:

1. Evaporasi

Evaporasi merupakan tahapan penguapan permukaan tanah yang terjadi di danau, sungai, laut, sawah, bendungan, dan waduk. Evaporasi ini bertujuan untuk mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga memungkinkan naik ke atas atmosfer.

Semakin tinggi panas matahari, jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer juga akan semakin besar. Evaporasi atau penguapan merupakan sebagai sebuah proses pertukaran molekul air di permukaan menjadi molekul uap air di atmosfer. Evaporasi juga merupakan penguapan yang terjadi melalui peranan tanaman.

BACA JUGA :  7 Bukti Bahwa Orang Indonesia Gak Pantes Dikasih Hal Bagus!

Proses evaporasi dibagi atas dua kejadian yang berkesinambungan, adalah interface evaporation dan vertical vapor transfer.

  • Interface evaporation merupakan transformasi air menjadi uap air di permukaan.
  • Vertical vapor transfer merupakan proses pemindahan lapisan udara yang kenyang uap air dari proses interface evaporation.

2. Transpirasi

Transpirasi merupakan tahapan penguapan air yang berlangsung di jaringan makhluk hidup. Tahapan ini bertujuan untuk mengubah air berwujud cair dalam jaringan makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atmosfer. Tahapan ini memiliki jumlah air menjadi uap lebih sedikit dari tahapan evaporasi.

Transpirasi merupakan penguapan atau hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Pada proses ini, tumbuhan mengeluarkan uap H2O dan CO2 pada siang hari yang panas. Transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berhubungan dengan udara luar.

3. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah evaporasi dari permukaan lahan yang ditumbuhi tanaman, yang merupakan perpaduan dari tahapan evaporasi dan transpirasi. Tahapan ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut ke atmosfer.

Evapotranspirasi menjadi unsur yang penting dalam sebuah siklus hidrologi, dimana nilainya sama dengan kebutuhan air konsumtif yang diartikan sebagai penguapan total dari lahan dan air yang diperlukan tanaman.

4. Sublimasi

Sublimasi merupakan tahapan perubahan es di kutub menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Tahapan ini bersifat sangat lambat. Walaupun sedikit tetapi akan tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang.

5. Kondensasi

Kondensasi merupakan tahapan perubahan wujud air menjadi partikel-partikel es yang berukuran kecil akibat adanya pengaruh suhu udara yang sangat rendah pada ketinggian tertentu. Semakin banyak partikel es yang bergabung, maka awan yang terbentuk akan semakin tebal dan hitam.

Kondensasi terjadi ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es yang berukuran kecil.

6. Adveksi

Adveksi merupakan tahapan perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Tahapan ini adalah siklus hidrologi pendek. Adveksi terjadi akibat awan yang terbentuk oleh proses kondensasi. Dimana memungkikan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer dataran.

7. Presipitasi

Presipitasi merupakan tahapan mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi sehingga terjadinya hujan. Juga merupakan sebuah proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Jumlah presipitasi yang turun ke bumi tidak tetap bentuk dan jumlahnya.

BACA JUGA :  5 Temuan Pelajar Indonesia Yang Keren!

Bentuk presipitasi yang jatuh ke bumi dapat berupa hujan atau air, salju, kabut, embun, dan hujan es. Variasi bentuk dan jumlah presipitasi yang jatuh ke bumi ini diakibatkan oleh faktor-faktor klimatologi di atmosfer, angin, dan temperatur.

8. Run Off

Run off merupakan tahapan pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Tahapan ini adalah siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer. Run off sendiri adalah sebagian dari air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah menuju sungai, danau, dan laut.

9. Infiltrasi

Infiltrasi merupakan tahapan pergerakan air ke dalam pori tanah, sehingga secara lambat membawa air tanah kembali ke laut. Dengan kata lain, infiltrasi merupakan proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah.

Proses infiltrasi mampu berlangsung secara vertikal dan horizontal. Proses infiltrasi vertikal diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi dan dikenal dengan sebutan perkolasi. Sedangkan proses infiltrasi yang terjadi secara horizontal diakibatkan oleh adanya gaya kapiler yang dikenal dengan aliran interflow atau antara.

Faktor yang Mempengaruhi Proses Evaporasi

Faktor yang Mempengaruhi Proses Evaporasi
Radiasi matahari salah satu faktor yang mempengaruhi evaporasi.

Proses perubahan bentuk dari air menjadi uap air terjadi baik pada evaporasi maupun evapotranspirasi. Penguapan dipengaruhi oleh kondisi klimatologi, yang meliputi radiasi matahari, temperatur udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Berikut faktor yang mempengaruhi evaporasi

1. Radiasi Matahari

Radiasi matahari merupakan sumber utama panas. Hal tersebut mempengaruhi jumlah evapotranspirasi di atas permukaan bumi yang tergantung pada garis lintang dan musim. Radiasi matahari di suatu lokasi bervariasi sepanjang tahun, yang tergantung pada letak global (garis lintang) dan deklinasi matahari.

Pada bulan desember kedudukan matahari berada jauh di selatan, sementara pada bulan Juni kedudukan matahari berada paling jauh di utara. Daerah yang berada di belahan bumi selatan menerima radiasi maksimum matahari pada bulan Desember, sementara radiasi terkecil terjadi pada bulan Juni.

Radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi juga dipengaruhi oleh penutupan awan. Penutupan oleh awan dinyatakan dalam persentase dari lama penyinaran matahari nyata terhadap lama penyinaran matahari yang mungkin terjadi.

2. Temperatur

Suhu atau temperatur merupakan suatu ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Temperatur adalah salah satu besaran pokok fisika. Temperatur adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat.

Perbedaan suhu dan temperatur adalah bahwa temperatur adalah ukuran kualitatif (panas dan dingin) yang menyatakan panas atau dinginnya suatu zat. Sedangkan suhu adalah ukuran kuantitatif (berapa derajat panasnya) yang menyatakan secara spesifik berapa tingkat atau derajat panasnya.

BACA JUGA :  5 Hikmah Dari Bertengkar Dengan Pasangan

Semakin tinggi temperatur, semakin besar kemampuan udara untuk menyerap uap air. Selain itu, semakin tinggi temperatur, energi kinetik molekul air meningkat, sehingga molekul air semakin banyak yang berpindah ke lapisan udara di atasnya dalam bentuk uap air.

3. Kelembapan

Kelembaban udara adalah kandungan uap air yang ada di dalam udara. Jumlah air yang ada dalam udara ini sebenarnya hanya sebagian kecil dari seluruh atmosfer. Perbedaan tekanan uap menyebabkan, terjadinya penguapan. Apabila jumlah uap air yang masuk ke udara semakin banyak, tekanan uap airnya juga semakin tinggi.

Akibatnya perbedaan tekanan uap semakin kecil, sehingga menyebabkan berkurangnya laju penguapan. Apabila udara di atas permukaan air sudah jenuh uap air, tekanan udara telah mencapai tekanan uap jenuh, dimana pada saat itu penguapan terhenti.

4. Kecepatan Angin

Angin merupakan udara yang bergerak. Pergerakan angin disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena bumi berputar atau berotasi. Udara juga bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya.

Apabila proses evaporasi terus berlangsung udara akan menjadi jenuh terhadap uap air dan evaporasi akan terhenti. Agar proses penguapan dapat berjalan terus, lapisan udara yang telah jenuh harus diganti dengan udara kering.

Penggantian tersebut dapat terjadi apabila ada angin. Di daerah terbuka dan banyak angin, penguapan akan lebih besar daripada di daerah yang terlindung dan udara diam.

Evaporasi dan Siklus Air

Siklus air terbagi menjadi tiga jenis.
Siklus air terbagi menjadi tiga jenis.

Siklus air terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan proses-proses yang dilaluinya serta seberapa jauh air tersebut bergerak dari tempat evaporasinya.

1. Siklus Pendek

Siklus pendek diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Kemudian terjadi kondensasi dan pembentukan awan pada ketinggian tertentu. Selanjutnya turun hujan di permukaan laut.

2. Siklus Sedang

Siklus sedang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Kemudian terjadi evaporasi. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat. Pembentukan awan. Turun hujan di permukaan daratan. Air mengalir di sungai menuju laut kembali.

3. Siklus Panjang

Siklus panjang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Uap air mengalami sublimasi. Pembentukan awan yang mengandung kristal es. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat. Turun salju. Pembentukan gletser. Gletser mencair membentuk aliran sungai. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.

Subscribe, follow Facebook Page Lapakfjbku dan ikuti terus lapakfjbku.com/ untuk mendapatkan informasi, juga inspirasi terbaru dan setiap hari Anda semakin seru!


Faisal

Faisal

Faisal Rahman adalah seorang blogger muda yang penuh semangat untuk berbagi ide, gagasan, dan pandangan melalui tulisannya. Ia memulai perjalanan blognya selama masa kuliah dan telah mengembangkan bakatnya dalam menulis konten menarik dan beragam.
https://lapakfjbku.com