Palimanan adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Cirebon. Kabupaten ini berada di ujung Timur Jawa Barat, sehingga menjadi pintu gerbang bagi keluar masuk masyarakat dari Jawa Barat ke Jawa Tengah maupun sebaliknya. Kendaraan yang melintasi Jawa melalui jalur pantura pasti melewati daerah ini. Itulah sebabnya peran jalan tol sangat penting, sehingga dibangunlah sebuah jalan tol melewati Kecamatan Palimanan dan Kecamatan Kanci yang keduanya berada di Kabupaten Cirebon. Tol Palimanan – Kanci, atau biasa disebut Tol Palikanci ini membentang sepanjang 26,3 kilometer.
Jalan Tol Palimanan merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak dan Banyuwangi. Oleh sebab itulah jalan tol ini terhubung dengan jalan Tol Cipali di sebelah Barat dan dilanjutkan di sebelah Timur terhubung dengan jalan Tol Kanci – Pejagan. Berkat tol ini waktu dan biaya transportasi dapat dipangkas.
Daftar Isi Tulisan
Tarif Tol Palimanan Di 2024
Tol Palikanci hanya memberlakukan satu tarif.
Sistem transaksi di Tol Palimanan menggunakan sistem terbuka, artinya pengguna jalan tol hanya membayar tarif tol saat memasuki gerbang tol. Pada awal tahun 2021, terjadi penyesuaian tarif Tol Palimanan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1403/KPTS/M/2020.
Berikut besaran tarif Tol Palikanci:
Ruas Palimanan – Kanci
Golongan I: Rp12.500
Golongan II dan III: Rp18.000
Golongan IV dan V: Rp30.000
Ruas Palimanan – Plumbon
Golongan I: Rp2.500
Golongan II dan III: Rp4.000
Golongan IV dan V: Rp6.500
Ruas Palimanan – Ciperna
Golongan I: Rp6.500
Golongan II dan III: Rp9.000
Golongan IV dan V: Rp15.000
Ruas Plumbon – Ciperna
Golongan I: Rp3.500
Golongan II dan III: Rp5.500
Golongan IV dan V: Rp9.000
Ruas Kanci – Plumbon
Golongan I: Rp10.000
Golongan II dan III: Rp14.000
Golongan IV dan V: Rp23.500
Ruas Kanci – Ciperna
Golongan I: Rp6.000
Golongan II dan III: Rp9.000
Golongan IV dan V: Rp14.500
Gerbang Tol Palimanan
Tol Palimanan memiliki empat gerbang tol.
Tol Palimanan – Kanci menyediakan empat gerbang masuk/keluar tol. Gerbang tol tersebut ada yang langsung menghubungkan dengan Tol Cipali untuk kendaraan dari dan menuju ke Barat Pulau Jawa. Ada pula yang langsung menyambung ke Tol Kanci – Pejagan untuk kendaraan dari dan akan menuju ke Timur Pulau Jawa.
Berikut informasi mengenai gerbang Tol Palimanan:
1. Gerbang Tol Palimanan
Berada di KM 188, pintu tol ini merupakan jalur untuk menuju Tol Cipali. Keluar dari gerbang tol ini Anda juga bisa melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Jatibarang atau Kabupaten Indramayu.
2. Gerbang Tol Plumbon 1-2
Ingin ke tempat wisata batik terkenal di Cirebon, yaitu Trusmi? Keluarlah dari pintul tol yang berada di KM 194 ini. Dari gerbang tol ini Anda juga bisa menuju Kota Cirebon untuk sekadar mencicipi empal gentong, nasi lengko, atau nasi jamblang.
3. Gerbang Tol Ciperna Barat dan Timur
Anda juga bisa menjelajah Kota Cirebon dengan keluar dari pintu tol Ciperna Barat. Dari pintu tol yang berada di KM 203 ini Anda juga bisa menuju ke Kabupaten Kuningan yang berjarak 43 kilometer dari Kota Cirebon atau ke wisata alam Gunung Ceremai.
4. Gerbang Tol Kanci
Berada di KM 214, Anda bisa langsung meneruskan perjalanan ke kota-kota yang ada di Jawa Tengah, seperti Solo, Semarang, hingga Timur Jawa, seperti Surabaya, dengan keluar dari pintu tol ini lalu masuk ke Tol Kanci – Pejagan.
Rest Area Tol Palimanan
Hanya ada dua rest area di sepanjang Tol Palimanan – Kanci.
Meskipun hanya memiliki dua rest area, yaitu masing-masing satu buah di setiap arah, namun tempat istirahat di Tol Palimanan ini cukup nyaman dan bisa memenuhi kebutuhan para pengguna tol. Berikut rest area yang disediakan:
Rest area KM 207A
Rest area dari Palimanan mengarah ke Kanci ini merupakan rest area tipe A, yaitu memiliki fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Fasilitas lainnya pun cukup lengkap mulai dari toilet, tempat makan, masjid, minimarket, coffee shop, gerai ATM, bahkan tempat untuk pijat. Benar-benar bisa melepas penat.
Tempat istirahat ini juga cukup luas mampu menampung sekitar 500 kendaraan kecil dan 50 kendaraan besar. Anda juga bisa menikmati aneka kuliner khas Cirebon, seperti empal gentong. Ada pula area taman yang bisa digunakan untuk sekadar bersantai.
Rest area KM 208 B
Tempat istirahat menuju ke arah Jakarta ini cukup luas, fasilitas pun cukup lengkap walaupun sederhana. Rest area ini termasuk tipe A karena terdapat SPBU dan fasilitas seperti toilet, minimarket, tempat makan, dan juga musala.
Di tempat ini tempat makan didominasi oleh warung-warung tradisional sehingga banyak kendaraan besar, seperti truk atau truk gandeng yang menjadikan tempat ini untuk beristirahat. Apalagi memang lahan parkirnya cukup luas dan banyak pohon-pohon besar yang membuat area di sini terasa teduh.
Pembangunan Tol Palimanan
Tol Palimanan – Kanci mulai beroperasi tahun 1998.
Jalan Tol Palimanan – Kanci merupakan jalan tol lama. Dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Tol yang membuat jalur pantai utara ini lebih singkat, karena tak perlu melalui Kota Cirebon, mulai dioperasikan pada tahun 1997.
Walaupun sudah berusia 25 tahun namun Tol Palimanan – Kanci ini tidak banyak mengalami perubahan. Hanya saja mulai tersambung dengan Tol Cipali dan Tol Kanci – Pejagan. Dan pada Oktober 2017 mulai dioperasikan pembayaran dengan non-tunai di gerbang tol ini. Serentak dengan di ruas tol lain di Pulau Jawa.
Pemegang Konsesi Tol Palimanan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemegang konsesi dari ruas Tol Palimanan Kanci ini. Selain Tol Palikanci, perusahaan milik pemerintah ini juga mengelola dan mengoperasikan 13 jalan tol dengan masa konsesi 35 hingga 40 tahun.
PT Jasa Marga Tbk didirikan pemerintah pada tahun 1978. Hingga tahun 1987 Jasa Marga merupakan satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia, di mana pengembangannya dibiayai oleh pemerintah.
Namun pada tahun 2004 fungsi kewenangan pengatur jalan tol diserahkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berada di bawah Kementerian PUPR. Termasuk penentuan tarif tol.
Jalan tol pertama yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Jasa Marga Tbk adalah Tol Jakarta Bogor Ciawi (Jagorawi) yang mulai dioperasikan tahun 1978. Dan pada tahun 2007 Jasa Marga menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Subscribe, follow Facebook Page Lapakfjbku dan ikuti terus lapakfjbku.com untuk mendapatkan informasi, juga inspirasi terbaru dan setiap hari Anda semakin seru!