Museum Gajah Jakarta, Tempat Wisata Sejarah Keren Di Indonesia

Kapan terakhir kali kamu ke museum? Sebagian besar orang akan menjawab saat study tour sekolah entah berapa tahun yang lalu, itu pun karena keharusan dari pihak sekolah. Beranjak dewasa, semakin malas orang untuk berkunjung ke museum dengan alasan kuno dan tidak menarik. Padahal banyak hal yang menarik untuk dilihat di museum, lho!

Museum Nasional Indonesia yang terletak di Jl. Merdeka 12, Jakarta Pusat dan dibuka untuk umum sejak tahun 1868 ini tidak menampakkan kesan bangunan tua yang kuno dari tampak depannya.

Bangunan museum ini terdiri dari gedung lama dan gedung baru dengan pintu masuk di gedung lama yang masih terlihat bersih dan terawat. Di depan gedung lama yang bergaya Eropa, terdapat kolam dengan patung gajah kecil di atasnya hadiah pemberian Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871 yang menyebabkan museum ini dikenal juga sebagai Museum Gajah.

Museum Gajah Jakarta, Tempat Wisata Sejarah Keren Di Indonesia

 

Memasuki gedung lama, pengunjung akan disambut dengan ruangan berisi arca dan prasasti batu yang kebanyakan menampilkan para dewa-dewi dari kebudayaan Hindu. Yang paling menyita perhatian adalah arca Bhairawa Buddha setinggi 4,41 meter dan berat 4 ton.

Arca yang menggambarkan perwujudan Dewa Syiwa sekaligus juga Buddha sebagai raksasa yang menakutkan ini ditemukan terkubur di Padang Roco, Sumatera Barat pada 1935 dan diboyong ke Batavia dua tahun kemudian lalu menjadi penghuni tetap Museum Nasional hingga kini.

Di tengah gedung lama terdapat lapangan kecil berumput yang disebut sebagai Taman Arca, di mana terdapat arca-arca kecil dan arca Nandi duduk menanti dinaiki Dewa Syiwa dengan arca-arca lainnya berjejer rapi di sepanjang koridor yang mengelilingi lapangan tersebut.

BACA JUGA :  9 Tempat Piknik di Jakarta Paling Epik

 

Bagian dalam gedung lama selain berisi arca dan prasasti batu juga ada koleksi miniatur rumah adat berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan koleksi benda-benda khas setiap suku seperti koteka yang biasa digunakan sebagai penutup bagian privat lelaki Suku Asmat dari Papua dan patung-patung karya Suku Dayak dari Kalimantan.

Museum yang disebut sebagai museum terlengkap di Indonesia ini juga memiliki galeri tekstil yang menyimpan koleksi tekstil khas Indonesia dengan berbagai motif yang tersimpan dalam lemari kaca untuk mengamankan dari tangan jahil pengunjung dan koleksi keramik dari berbagai jaman.

Memasuki lorong yang menghubungkan area gedung lama dan gedung baru, nuansa modern lebih terasa dengan hadirnya eskalator dan lift untuk membantu pengunjung menjelajahi gedung setinggi empat lantai yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007 ini. Berbeda dengan area gedung lama yang areanya dibagi per jenis koleksi, area gedung baru yang direncanakan akan selesai pembangunannya pada 2018 memiliki pembagian koleksi berdasarkan tema.

 

Lantai satu bertemakan Manusia Dan Lingkungan menyimpan koleksi perkembangan manusia dan lingkungan dari jaman ke jaman. Lantai kedua yang mengusung tema IPTEK berisikan koleksi yang merekam kemajuan teknologi yang berhasil diciptakan manusia.

Sementara lantai tiga yang bertemakan Organisasi Sosial Dan Pola Pemukiman memuat info geografis mengenai pola pemukiman penduduk dan kehidupan sosialnya.

Lantai paling atas merupakan ruangan Khasanah Emas Dan Keramik merupakan area yang paling menarik perhatian pengunjung meskipun terlarang untuk memotret. Ruangan ini menyimpan koleksi perhiasan emas dari jaman lampau yang masih bersinar terang.

Setelah puas melihat koleksi-koleksi menarik, bisa ditutup dengan jajan-jajan cantik di tukang jajanan yang banyak mangkal di bagian depan museum ini.

BACA JUGA :  Pengalaman Mendaki Ke Kawah Ijen

Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi Museum Nasional Indonesia? Museum ini mudah untuk dicapai dengan lokasinya yang terletak persis di depan Halte Monas, Koridor 1 (Blok M – Kota) Transjakarta.

Dengan harga tiket masuk hanya Rp 5.000 per orang dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak, museum yang tutup setiap hari Senin dan hari libur nasional ini bisa menjadi sarana edukasi menarik bagi yang berminat mengajak anak dan keponakan.

Museum ini juga bisa menjadi tempat alternatif untuk kencan bersama pacar atau gebetan untuk menyelami sejarah masa lalu yang kuno namun bukan berarti tidak menarik.


Faisal

Faisal

Faisal Rahman adalah seorang blogger muda yang penuh semangat untuk berbagi ide, gagasan, dan pandangan melalui tulisannya. Ia memulai perjalanan blognya selama masa kuliah dan telah mengembangkan bakatnya dalam menulis konten menarik dan beragam.
https://lapakfjbku.com